PENGARUH PEMBERIAN KECAMBAH KACANG KEDELAI (Glycine Max) TERHADAP PROFIL LIPID DAN PERLEMAKAN HATI STUDI EXPERIMENTAL PADA TIKUS Sprague Dawley HIPERKOLESTEROLEMIK

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Penyakit perlemakan hati non alkohol terjadi karena asupan dan sintesis asam lemak bebas lebih banyak dibandingkan proses oksidasi. Kecambah kacang kedelai (Glycine Max) dapat meningkatkan sintesis antioksidan endogen dalam tubuh, menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserida serta meningkatkan kadar kolesterol HDL sehingga menghambat perlemakan hati. Tujuan: Untuk membuktikan pengaruh pemberian kecambah kacang kedelai (Glycine Max) terhadap profil lipid dan perlemakan hati pada tikus Sprague Dawley hiperkolesterolemik. Metode penelitian : True experimental dengan menggunakan post test only control group design. Penelitian menggunakan 30 ekor tikus, dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (K-) diberi pakan standar, kontrol positif (K+) hiperkolesterolemik, perlakuan 1 (X1) hiperkolesterolemik dengan kecambah kedelai 0.53 g/hari, perlakuan 2 (X2) hiperkolesterolemik dengan kecambah kedelai 1.06 g/hari, perlakuan 3(X3) hiperkolesterolemik dengan kecambah kedelai 2.12 g/hari. Hasil Penelitian : Perlakuan diberikan selama 4 minggu menunjukan penurunan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida dan peningkatan kolesterol HDL. Dosis pemberian kecambah kacang kedelai 2.12 g/hari merupakan dosis yang paling efektif dengan nilai signifikasi p<0.05. Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukan tidak terjadi steatosis tetapi terbentuknya degenerasi ballooning. Degenerasi ballooning tersebut terjadi pada kelompok K-, X1, X2 dan X3. Degenerasi ballooning adalah pembengkakan hepatosit akibat gangguan membran hepatosit, hasil uji korelasi profil lipid dan degenerasi ballooning ada hubungan secara bermakna p<0.05. Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian kecambah kacang kedelai terhadap profil lipid tikus Sprague Dawley hiperkolesterolemik. Pada kelompok perlakuan hiperkolesterolemik belum terbentuk steatosis tetapi terjadi degenerasi ballooning.