HUBUNGAN STATUS IODIUM DAN FUNGSI TIROID IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN STATUS IODIUM DAN NILAI ANTROPOMETRI BAYI BARU LAHIR DI DAERAH GAKI

Abstract

Latar Belakang : Iodium esensial untuk sintesa hormon tiroid. Ibu hamil rentan kekurangan iodium karena mengalami perubahan metabolik dan hormonal. Defisiensi iodium pada ibu hamil berdampak pada tumbuh kembang janin. Determinan dari kelanjutan hidup bayi baru lahir dan kualitas hidupnya dapat dilihat dari keadaan bayi saat dilahirkan dinilai berdasar ukuran proporsi tubuh saat lahir. Hubungan iodium dan nilai antropometri bayi ini belum diketahui dengan pasti. Tujuan : Menjelaskan pengaruh status iodium dan fungsi tiroid ibu hamil trimester III dengan status iodium dan nilai antropometri bayi baru lahir. Metode : Penelitian menggunakan desain studi non experimental rancangan cross sectional dengan longitudinal method pada 52 ibu hamil trimester III beserta bayinya. Pemeriksaan kadar thyroid stimulating hormone (TSH) untuk mengukur fungsi tiroid dan Urinary Excretion of Iodine (UEI) untuk pemeriksaan status iodium. Pada bayi baru lahir dilakukan pemeriksaan UEI dan pengukuran antropometri, meliputi berat badan (BB), panjang badan (PB) dan lingkar kepala (LK). Hasil : Ada hubungan yang bermakna antara UEI ibu dengan PB bayi baru lahir (p=0,018). Tidak ada hubungan yang bermakna antara UEI ibu dengan UEI bayi (p=1,000), UEI ibu dengan BB bayi (p=0,548), UEI ibu dengan LK bayi (p=0,885), TSH ibu dengan UEI bayi (p=0,370), TSH ibu dengan BB bayi (p=0,831), TSH dengan PB bayi (p=0,167) dan TSH dengan LK bayi (p=0,538). Simpulan : Hubungan status iodium ibu hamil trimester III <150 µg/L dengan PB bayi baru lahir <48 cm bermakna, namun tidak berhubungan bermakna dengan UEI bayi <100 µg/L, BB <2500 gram dan LK <34 cm. Hubungan tidak bermakna antara fungsi tiroid ibu hamil trimester III > 5.2 µU/mL dengan UEI <100 µg/L, BB <2500 gram, PB <48 cm dan LK <34 cm.