RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (RSGM) DI BANDUNG

ROYANI, AHMAD (2004) RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (RSGM) DI BANDUNG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
54Kb

Abstract

1.1 Latar Belakang Telah jelas bahwa semakin maju budaya sebuah masyarakat akan diiringi dengan bertambahnya tuntutan-tuntutan hidup. Salah satunya dari tuntutan tersebut adalah tuntutan kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan pada umumnya dan selanjutnya menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan Nasional¹. Tidak lagi seperti beberapa dekade yang lalu, bahw aklinik-klinik kesehatan gigi dan mulut oleh masyarakat kini tidak hanya dipandang sebagai tempat menghilangkan rasa sakit/ menyembuhkan penyakit. Tetapi juga untuk meningkatkan penampilan fisik ( merapikan dan mempercantik kondisi fisik gigi-geligi)². Hal ini menunjukan bahwa ada peningkatan kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut, dan dapat digunakan sebagai indikasi meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kondisi kesehatan gigi dan mulut. Namun peningkatan tersebut serta merta menurunkan biaya pengobatan dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Hal tersebut disebabkan klinik-klinik pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang ada kebanyakan merupakan praktek-praktek tunggal. Banyak anggapan bahwa kesehatan gigi dan mulut identik dengan mahal dan tidak terjangkau, karena selama ini tersedia kebanyakan adalah praktek tunggal tanpa didukung manajerial yang berorientasi pada publik. Disisi lain peningkatan kebutuhan pelayanan kesehatan gigi masyarakat menuntut adanya sumberdaya manusia yang berkualitas dan memiliki spesialisasi dibidang kesehatan gigi yaitu dokter gigi. Selama ini mahasiswa kedokteran gigi di beberapa fakultas kedokteran gigi perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia telah memiliki gigi pendidikan (teching clinic) yang berfungsi sebagai tempat pendidikan klinis khusus bagi mahasiswa kedokteran gigi, namun klinik ini belum dapat melayani kesehatan gigi dan mulut secara publik. Padahal sebagai sarjana kesehatan gigi, seorang dokter gigi dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan khusus dalam menangani masalah-masalah yang ada kaitannya dengan kesehatan gigi masyarakat. Di era desentralisasi yang sekaligus memasuki era globalisasi, pelayanan kesehatan gigi dituntut sangat mengutamakan mutu . Mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut tersebut ditentukan oleh beberapa faktor seperti tenaga, sarana, dan metode pelayanannya.³ Salah satu langkah yang perlu ditempuh untuk mengembangkan pendidikan dokter gigi spesialis di era globalisasi adalah dengan mendirikan Rumah Sakit Gigi Pendidikan yang dapat digunakan sebagai sarana pendidikan. Bagi mahasiswa fakultas kedokteran gigi dan pusat pelayanan dan informasi kesehatan gigi dan mulut yang berorientasi pada public. Maka pada tahun 2002 menteri kesehatan RI mengeluarkan surat keputusan No. H.K.00.05.1.4.2492.Af yang berisi bahwa setiap akultas Kedokteran Gigi harus memiliki Rumah sakit gigi dan mulut dalam upaya untuk meningkatkan kualitas dokter gigi dan pelayanan kepada masyarakat umum. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Bandung yang telah berdiri sejak 1959 merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi negeri kedokteran gigi yang dikenal luas dan menjadi rujukn khususnya di propinsi Jawa Barat. Sudah sepantasnya untuk merespon kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan gigi, upaya meningkatkan mutu pendidikan, dan kualitas lulusan dokter giginya serta mengakomodasi keputusan menteri kesehatan untuk mendirikan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Maka diperlukan perencanaan dan perancangan gedung Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran bandung yang memiliki kapasitas yang dapat menampung seluruh aktivitas dalam bangunan tersebut baik yang bersifat pendidikan klinis dengan proyeksi kedepan sehingga lebih representative, baik dalam fungsi maupun penampilannya. 1.2. Maksud dan Tujuan 1.2.1. Maksud Maksud dari penyusunan Landasan Program Perencanaan Arsitektur (LP3A) ini adalah untuk memperoleh pedoman yang dapat digunakan lebih lanjut dalam proses perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Bandung. 1.2.2. Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Bandung ini adalah untuk : 1. Merencanakan dan merancang lingkungan binaan dengan fungsi sebagai rumah sakit yang melayani kesehatan gigi dan mulut kepada public, juga sebagai tempat pendidikan klinis bagi mahasiswa kedokteran gigi beserta dengan fasilitasnya. 2. Mewujudkan suatu rancangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan, baik dari segi kesehatan maupun arsitektur. 1.3. Manfaat 1.3.1. Manfaat secara subyektif Manfaat dari Landasan Program Perencanaaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini, secara subyektif adalah terpenuhinya salah satu ketentuan dalam mengikuti Tugas Akhir pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Selanjutnya dapat bermanfaat sebagai acuan dalam perancangan grafis arsitektur yang juga merupakan bagian dari mata kuliah Tugas Akhir. 1.3.2. Manfaat secara objektif Manfaat secara objektif Landasan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini sebagai khasanah ilmu dan pengetahuan arsitektur bagi civitas akademika Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro pada umumnya, serta bagi penysun pada khususnya. 1.4. Ruang Lingkup 1.4.1. Subtansial Ruang lingkup subtansial bagi perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Bandung ini adalah meliputi perencanaan dan perancangan fasilitas kesehatan yang mampu melaksanakan pelayanan kasehatan gigi dan mulut bagi masyarakat umum, serta sebagai tempat pendidikan klinis dan riset. 1.4.2. Spasial Lingkup spasial perencanaan dan perancangan Rumah sakit gigi dan mulut di Bandung mengambil lokasi di kompleks Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Sekeloa Kelurahan Cibeunying Bandung. 1.5. Metodelogi Metode yang digunakan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini adalah metode diskripsi sehingga diperoleh suatu gambaran yang cukup lengkap. Adapun metode yang digunakan didasari oleh proses pengolahan data yang dihasilkan dari : 1. Studi Literatur untuk mendapatkan data-data yang bersumber dari buku, makalah, majalah, brosur, internet dan sumber lain yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut, pendidikan klinis serta perancangan ruang pendidikan dan pelayanan kesehatan public. 2. Obsevasi lapangan atau pengamatan langsung terhadap lokasi perencanaan dan aktifitas pelayanan public untuk kesehatan gigi dan mulut serta aktifitas pendidikan klinis pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut. 3. Melakukan studi banding dengan mengadakan pengamatan terhadap Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang telah ada sebagai upaya untuk membandingkan antara teori dengan realitanya. 4. Melakukan analisis dan sintesis terhadap data-data yang diperoleh pada studi literature, observasi lapangan, studi banding dan wawancara. 1.6. Sistematika 1.6.1. Sistematika penyusunan Sistematika dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Bandung tersusun dalam bab-bab sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, lingkup pembahasan, metodelogi, sistematika dan alur penyusunan. Bab II Tinjauan Pustaka Bahasan mengenai pengertian rumah sakit secara umum, rumah sakit gigi dan mulut, Karakteristik perawatan kesehatan gigi da mulut beserta sarana penunjangnya. Bab III Tinjauan Kota Bandung dan Studi Banding Berisi tentang pengenalan kota Bandung dan kompleks kampus Universitas Padjadjaran di Sekeloa Bandung. Selain itu pada bab ini terdapat tinjauan terhadap beberapaRumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) yang telah ada, dengan tujuan untuk mengetahui kondisi sebenarnya dan sebagai upaya mendapatkan input bagi prses pendekatan perencanaan dan perancangan. Bab IV Kesimpulan, Batasan dan Anggaran Menyimpulkan dari bab sebelumnya, baik potensi dan permasalahannya serta menguraikan tentang batasan-batasan dan anggapan-anggapan untuk hal-hal yang dapat diasumsikan bagi perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Bandung Bab V Pendekatan Program Perencanaan dan Perancangan Membahas mengenai factor-faktor penentu bangunan Rumah Sakit Gigi dan Mulut dan pendekatan pada perencanaan dan perancangan berdasarkan persyaratan terkait yang kemudian digunakan sebagai dasar pendekatan terhadap proses perencanaan dan perancangan lebih lanjut. Bab VI Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Menguraikan tentang landasan konseptual yang dihasilkan dari analisis terhadap alternatif konsep dalam pendekatan program perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Bandung yang berisi tentang konsep dasar perancangan, Program ruang dan penentuan luas tapak.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:6651
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:08 Feb 2010 11:16
Last Modified:08 Feb 2010 11:16

Repository Staff Only: item control page