HUBUNGAN ANTARA FUNGSI MANAJEMEN PETUGAS GIZI PUSKESMAS DENGAN HASIL KEGIATAN SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI DI KABUPATEN PEKALONGAN

LARASANGGIT, ANGGER (2002) HUBUNGAN ANTARA FUNGSI MANAJEMEN PETUGAS GIZI PUSKESMAS DENGAN HASIL KEGIATAN SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI DI KABUPATEN PEKALONGAN. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
27Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Selama 2 tahun (2000 dan 2001) Kabupaten Pekalongan teridentifikasi sebagai Kabupaten rawan pangan dan gizi. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan program Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG). Kegiatan SKPG dapat berjalan dengan baik dan terarah apabila ada gungsi manajemen yang baik dan terarah pula dari petugas gizi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara fungsi manajemen petugas gizi puskesmas dengan hasil kegaitan SKPG di Kabupaten Pekalongan. Jenis penelitian adalah survei analitik dengan pendekatna belah lingtang. Sample adalah semua petugas gizi puskesmas dengan jumlah 24 orang. Pengumpulan data dengan kuesioner dan observasi. Untuk mengetahui hubungan antara fungsi manajemen petugas gizi puskesmas dengan hasil kegian SKPG digunakan analisis Korelasi Rank Spearman dengan alpha 0,05. Hasil penelitian menggunakan bahwa gungsi manajemen petugas gizi puskesmas adalah sebagai berikut: a.perencanaan dengan kategori baik 16,67% dan cukup baik 83,33%. b.Koordinasi dengan kategori baik 25,00% dan cukup baik 75,00%. c.Pelaksanaan dengan kategori baik 33,33% dan cukup baik 54,17% kurang sebesar 12,50% d.Pemantauan dengan kategori baik 33,33% dan cukup baik 66,67% e.Evaluasi dengan kategori baik 8,33% cukup baik 83,34% dan kurang sebesar 8,33%. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang siganifikanantra perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, pemantauan danevaluasi dengan hasil kegiatan SKPG di Kabupaten Pekalongan. Disarankan agar semua petugas Gizi puskesmas di Kabupaten Pekalongan dalam memberikan PMT pemulihan tidak hanya terbatas selama 90 hari saja tetapi diusahakan sampai balita yang terkena gizi buruk tidak gizi buruk lagi dengan menggunakan dana lain dari JPS bidang kesehatan (JPS-BK), dan periode waktu pengamatan terhadap kasus gizi buruk sebaiknya dilakukan setiap minggu agar perubahan/kemajuan dapat diketahui secara periodic. Kata Kunci: MANAJEMEN, PETUGAS GIZI, SKPG

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:6642
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:08 Feb 2010 11:02
Last Modified:08 Feb 2010 11:02

Repository Staff Only: item control page