KEARIFAN LINGKUNGAN SEDULUR SIKEP DALAM MERESPON RENCANA PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN DI KAWASAN PEGUNUNGAN KENDENG UTARA KABUPATEN PATI

MOJO, Endrat and Hadi, Sudharto P. and Purnaweni, Hartuti (2017) KEARIFAN LINGKUNGAN SEDULUR SIKEP DALAM MERESPON RENCANA PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN DI KAWASAN PEGUNUNGAN KENDENG UTARA KABUPATEN PATI. PhD thesis, School of Postgraduate.

[img]
Preview
PDF
432Kb
[img]
Preview
PDF
614Kb
[img]
Preview
PDF
681Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

343Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

355Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

3579Kb
[img]
Preview
PDF
218Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

572Kb

Abstract

Pegunungan Kendeng Utara merupakan kawasan karst yang perlu dijaga dan dilestarikan. Kawasan ini menyimpan sumber air yang menyangga kehidupan masyarakat sekitar. Beberapa rencana pembangunan pabrik semen yang mendapat dukungan pemerintah untuk mengekstrak batu gamping di Pegunungan Kendeng Utara menjadi bahan baku utama industri semen. Rencana pembangunan pabrik semen tersebut ditolak oleh masyarakat sekitar terutama Sedulur Sikep. Sedulur Sikep menggantungkan keberlangsungan hidupnya dari bertani yang mendapatkan pasokan air dari mata air di sekitar Pegunungan Kendeng Utara. Penelitian ini dilakukan di Desa Baturejo Dukuh Bombong dan Bacem, Desa Baturejo merupakan tempat tinggal sebagian besar Sedulur Sikep di Kabupaten Pati. Penelitian ini merupakan penelitian gabungan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Sumber data kualitatif diperoleh dari wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Sedangkan data kuantitatif disajikan dalam bentuk angka yang merupakan hasil penghitungan dan pengukuran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kearifan lingkungan Sedulur Sikep yang memposisikan tanah atau bumi layaknya seorang ibu (ibu bumi) yang perlu dirawat, dihormati dan dimuliakan memberikan inspirasi gerakan menolak rencana pembangunan pabrik semen. Sedulur Sikep beranggapan Pegunungan Kendeng layaknya perut manusia, jika bebatuannya diambil terutama batu gamping maka Pegunungan Kendeng Utara akan mati dan tak mampu lagi memberikan kehidupan bagi warga sekitar. Kekhawatiran Sedulur Sikep dan masyarakat sekitar terhadap bencana alam seperti banjir bandang, angin kencang yang diakibat terganggunya keseimbangan alam sekitar Pegunungan Kendeng Utara. Selama ini Pegunungan Kendeng telah mencukupi kebutuhan air bagi warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan irigasi lahan pertanian. Sedulur Sikep berkeinginan hidup selaras dengan Pegunungan Kendeng Utara. Jika manusia tidak mampu menjaga keseimbangan alam, maka bencana alam akan mengancam keberadaan manusia di bumi.. Sedulur Sikep sangat menghormati bumi, bumi sebagai ibu pertiwi, layaknya seorang ibu yang melahirkan manusia dan membesarkannya. Bumi yang memberikan tempat hidup bagi manusia dan menyediakan makan, serta berbagai kebutuhan manusia dan makluk hidup lainnya. Penolakan masyarakat Sedulur Sikep berdasarkan kearifan lingkungan mendorong mereka berani dan konsisten dalam melawan rencana pembangunan pabrik semen. Sedulur Sikep bersama JMPPK (Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng) juga memberikan pencerahan dan mengedukasi masyarakat sekitar tentang arti penting pelestarian Pegunungan Kendeng Utara. Disamping itu mereka membangun jejaring dengan akademisi di Perguruan Tinggi untuk belajar dan berdiskusi terkait Pegunungan Kendeng Utara dan rencana pembangunan pabrik semen seperti daya dukung lingkungan dan daya tampung lingkungan serta KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis). JMPPK bersama Sedulur Sikep juga membangun jejaring dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Lembaga Bantuan Hukum (LBH), media massa lokal dan nasional melalui kegiatan diskusi, curah pendapat dan advokasi masalah sekitar Pegunungan Kendeng Utara serta rencana pembangunan pabrik semen. Perlu adanya keterbukaan semua pihak terkait dengan rencana pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng, disamping itu diperlukan KLHS untuk mengetahui lebih jauh tentang daya dukung dan daya tampung lingkungan Pegunungan Kendeng Utara. Hendaknya pemerintah juga mempertimbangkan rencana pembangunan pabrik semen dengan nawacita Pemerintahan Jokowi terutama butir ke-3 yang mengamanatkan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Sebagian besar masyarakat sekitar Pegunungan Kendeng utara bekerja sebagai petani, hendaknya pemerintah membangun dan mengembangkan kawasan Pegunungan Kendeng Utara menjadi kawasan pertanian yang berbasis kerakyatan. Key words : Sedulur Sikep, kearifan lingkungan, JMPPK, Pegunungan Kendeng North Kendeng Mountains is a karst region or limestone that must be protected and preserved, this area save water sources that supply the need of water community around. Some plans constructed cement industries have been carried out by investor backed government to extract limestone in Kendeng Mountains. But plans for cement industries was rejected by the local people particularly Sedulur Sikep community who earaned living in farming that get water supply from springs in the mountains of North Kendeng. This research was conducted in the village of Baturejo, hamlet Bombong and Bacem. Baturejo village is home to most of Sedulur Sikep in Pati regency. This study is a combination of qualitative and quantitative research type. Sources of qualitative data obtained from interviews, observation and study of the document. While quantitative data presented in the form of numbers that are the result of calculation and measurement. Results of study showed that the environmental wisdom of Sedulur Sikep positioned farming land or earth like a mother who needs to be cared for, respected and honored. Really They were able to reject the plan of construction cement factory in North Kendeng Mountains. Sedulur Sikep assume Kendeng Mountains is like human stomach, if human stomach was taken then people will die and perish similarly happened in North Kendeng Mountains. Concerns Sedulur Sikep and surrounding communities for environmental harm in North Kendeng Mountains due to the construction of a cement factories that will exploit the limestone would disrupt the balance of the environment and harming surrounding communities due to the reduced supply of water for agricultural irrigation, besides that it concerns the threat of flash floods, landslides and drought. During this time Kendeng Mountains have sufficient water for local residents to meet the needs of daily life and irrigation of agricultural land. Sedulur Sikep wish to live in harmony with the North Kendeng Mountains. If humans are not capable of maintaining the balance of nature, there will be natural disaster. Sedulur Sikep respect for the earth, the earth posssioned as mother , a mother who gave birth to man and raise him. Earth that provides a place for human life and providing meals, as well as the needs of mankind and other living beings. The rejection cement plant of Sedulur Sikep based on environmental wisdom encourages them to be brave and consistent in resisting the plan of a cement plant. Sedulur Sikep accompanied JMPPK (The Community Network Corcerned of Kendeng Mountains) also provide enlightenment and educate the Kendeng Mount surrounding community about the importance of preservation of the North Kendeng Mountains. In addition, they built networks with academics at universities to study and discuss related the North Kendeng Mountains and plans to build cement plants such as environmental carrying capacity and environmental capacity and KLHS (Strategic Environmental Assessment). JMPPK together Sedulur Sikep also builds networks with NGOs (Non Government Organazations), Legal Aid Institutions (LBH), local and national mass media through discussion, brainstorming and advocacy issues around the North Kendeng Mountains as well as plans for the construction of a cement plant. It needed involvement all stake holders related the construction of a cement industries in Kendeng Mountains, beside that The construction of cement industries required SEA (Strategic Environmental Assessment) to know more about the carrying capacity and environmental capacity at North Kendeng Mountains. Indonsian Government should also consider plans of construction cement industries with nawacita of Indonesia president Jokowi especially 3rd mandate to build Indonesia from the periphery to strengthen these areas and villages within the Unity State of Indonesia. Most of North Kendeng Mountains society work as farmers. Based on this condition Indonesian government should build and develop the North Kendeng Mountains region into an agricultural area community based. Key words: Sedulur Sikep, environmental wisdom, JMPPK, Kendeng Mount

Item Type:Thesis (PhD)
Subjects:T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions:School of Postgraduate > Doctor Program in Environmental Science
ID Code:66377
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:12 Nov 2018 14:38
Last Modified:12 Nov 2018 14:38

Repository Staff Only: item control page