DAUR ULANG MATERIAL LAPIS PERKERASAN JALAN SEBAGAI UPAYA MENGURANGI KONSUMSI ENERGI DAN EMISI

Abstract

Berkurangnya sumberdaya alam, pencemaran udara akibat polusi kendaraan bermotor dan pembangunan infrastruktur jalan identik dengan perusakan lingkungan , hal ini dapat dicegah dengan menerapkan pembangunan infrastruktur yang memperhatikan 4 aspek yaitu ekonomi, sosial, infrastruktur dan lingkungan. Peningkatan jalan dengan cara lapis ulang (overlay) mengakibatkan perkerasan jalan semakin tinggi seperti tanggul dan material yang diperlukan semakin menipis. Metode daur ulang perkerasan jalan dapat mengembalikan kekuatan perkerasan, mempertahankan tinggi permukaan jalan, mengurangi penggunaan material baru, mengurangi konsumsi energi dan emisi CO2 serta mencegah banjir disekitar badan jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh semen, pengaruh agregat baru, serat karung plastik polypropylene terhadap kuat tekan bebas (KTB) dan kuat tarik belah serta untuk mengetahui konsumsi energi, emisi CO2 dan biaya pada pekerjaan CTRB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan semen sangat berpengaruh pada meningkatnya KTB, penambahan agregat baru juga berpengaruh pada meningkatnya KTB. Campuran serat karung plastik polypropylene pada benda uji CTRB mengasilkan KTB cenderung menurun tetapi menghasilkan kuat tarik belah cenderung meningkat. Konsumsi energi pada pelaksanaan daur ulang perkerasan jalan CTRB adalah 48,68 MJ/ton dan emisi GRK yang dihasilkan 3,61kg CO2/ton. Konsumsi energi pekerjaan jalan secara konvensional adalah 494,62 MJ/ton dan emisi GRK yang dihasilkan 36,43 kg CO2/ton. Biaya internal pekerjaan lapis ulang secara konvensional sebesar Rp. 1.325.570,12 dan biaya internal pekerjaan perkerasan jalan hasil daur ulang (CTRB) sebesar Rp. 174.919,15 serta biaya eksternal lapis ulang secara konvensional sebesar Rp.3.734.730,00 dan biaya eksternal daur ulang lapis perkerasan CTRB sebesar Rp. 1.494.270,00. Hasil analisis dari aspek teknis, konsumsi energi, emisi dan ekonomi menunjukkan bahwa CTRB relatif lebih efisien dibandingkan pekerjaan lapis ulang (overlay). Penelitian skala laboratorium ini direkomendasikan dapat diaplikasikan pada skala riil di lapangan. Untuk memperluas hasil penelitian selanjutnya dianjurkan penelitian CTRB ditinjau dari aspek kimia. Kata kunci: Biaya CTRB, emisi GRK, konsumsi energi, KTB, kuat tarik belah. Natural resource depletion, air pollution as a result of motor vehicle pollution and road infrastructure development are synonymous with the destruction of the environment, this can be prevented by implementing infrastructure development that takes into account four aspects: economic, social, infrastructure and the environment. Improved road by overlay resulted in higher pavement such as dikes and materials needed for road dwindling. To reduce of the problem used recycling method. Pavement recycling method can restore pavement strength, maintains high road surface, reducing the use of new materials, and prevent flooding. The purpose of this study was to determine the effect of cement, effect of the new aggregate, fiber polypropylene plastic sack of Unconfined Compressive Strength (UCS) and split tensile strength as well as to determine the energy consumption, GHG emissions and cost at work CTRB. The results showed that the addition of cement is very influential in the increase of UCS, the addition of new aggregate also contributed to the increased UCS. Mixture of fiber polypropylene plastic sack on the test object CTRB produce UCS tend to decline but produce split tensile strength tends to increase. Energy consumption in the implementation of the recycled pavement is 48.68 MJ / ton and the resulting GHG emissions 17,43kg CO2 / ton. Energy consumption conventional road work is 494.62 MJ / ton and GHG emissions produced 36.43 kg CO2 / ton. Internal cost of overlay in the conventional layers of Rp. 1,325,570.12 and internal cost of the recycled pavement workings (CTRB) Rp. 367,998.46 as well as external costs of overlay in the conventional layers of Rp.3.734.730,00 and external costs of recycling pavement CTRB Rp. 1,494,270.00. Results of the analysis of the technical aspects, energy consumption, emissions and economy show that CTRB relatively more efficient than overlay work. This laboratory scale research is recommended can be applied to the real scale in the field. To extend the results of the study recommended further research CTRB review of aspects of chemistry. Keywords : CTRB cost, energy consumption, GHG emissions, tensile strength, UCS.