AYUNINGTYAS, Nurina and Adi, M. Sakundarno and Suhartono, Suhartono (2018) KORELASI HOUSE INDEX (HI) DENGAN ANGKA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (STUDI DI KOTA SEMARANG TAHUN 2016-2017). Masters thesis, School of Postgraduate.
| PDF 313Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 2805Kb | ||
| PDF 87Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 451Kb |
Abstract
Kota Semarang merupakan salah satu daerah endemis DBD di Indonesia. Faktor yang mempengaruhi kejadian DBD salah satunya adalah faktor lingkungan yaitu kepadatan larva. HI merupakan salah satu indeks parameter untuk mengukur kepadatan larva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rerata HI, rerata IR serta korelasi HI dengan IR DBD di Kota Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah 16 kecamatan di Kota Semarang. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan data sekunder. Analisis data menggunakan uji Rank-spearman. Hasil penelitian menunjukan rerata HI tahun 2016 adalah 16,93% dan tahun 2017 adalah 12,46%, terdapat perbedaan bermakna antara rerata tahun 2016 dan tahun 2017 (p-value 0,002), rerata IR tahun 2016 adalah 22,61 per 100.000 penduduk dan tahun 2017 adalah 16,63 per 100.000 penduduk dan terdapat korelasi antara HI dengan IR DBD di Kota Semarang tahun 2016-2017 (p-value = 0,034; r=0,375). Kesimpulan terdapat korelasi antara HI dengan IR. Saran diharapkan ada penelitian lebih lanjut melibatkan faktor risiko lainnya. Kata kunci : house index, angka kejadian DBD Semarang municipality is one of the endemic area of DF in Indonesia. One of the factors affecting DF occurance is the environmental factor of larvae density. HI is one of the parameter indexes to measure larvae density. This research is aimed at figuring out mean HI, mean IR, and correlation of HI and IR for DF in Semarang municipality. The research employs descriptive analytical method using crosssectional approach. Research samples were 16 sub-districts in Semarang municipality. Primary data were gathered from interviews and secondary data were also used. These data were then analyzed using the Rank-Spearman test. Results show mean HI in 2016 was16.93%, and in 2017it was 12.46%. So, there is a significant difference between 2016 and 2017 (p-value 0,002). Meanwhile, mean IR in 2016 was 22.61 per 100,000 people, and in 2017 it was 16.63 per 100,000 people. Hence, there is a correlation between HI and IR for DF in Semarang municipality from 2016 to 2017 (p-value = 0.034; r=0.375). Therefore, it can be concluded that there is correlation between HI and IR. It is suggested that further research should also account for other risk factors. Keywords: house index, DF occurance
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | School of Postgraduate > Master Program in Epidemiology |
ID Code: | 66154 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 26 Oct 2018 11:07 |
Last Modified: | 26 Oct 2018 11:07 |
Repository Staff Only: item control page