HUBUNGAN FUNGSI MANAJEMEN DENGAN PENDAPATAN RETRIBUSI PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SE KABUPATEN JEPARA TAHUN 1999/2000

RATRIASWORO, ENDANG (2001) HUBUNGAN FUNGSI MANAJEMEN DENGAN PENDAPATAN RETRIBUSI PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SE KABUPATEN JEPARA TAHUN 1999/2000. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
30Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Salah satu upya untuk menignkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah dengan mendirikanpus dan salah satu permalsalahan yang dihadapi puskesmas adalah rendahnya anggaran operasional sehingag mutu pelayan tidak terjamin. Sesuai dengan perda no9 tahun 1999 bahwa 75% pendapatan retribusi rawat jalan dikembalikan ke puskesmas dan merupakan salah satu income puskesmas yang dapat dipergunakanlangsung untuk memenuhi kebutuhan puskesmas sehingga mutu pelayanan dapat terjaga. Penelitian bertujuan mendeskripsikan fungsi manajemen dan retribusi pelayanan rawat jalan puskesmas dan saecara khusus bertujuan mengetahui hubungan fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, pengawasan serta evaluasi kaitannya dengan pendapatan retribusi pelayanan rawat jalan puskesmas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang berseifat penjelasan (explanatory) dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua Kepala puskesmas yang berjumalah 20 orang. Pelaksanaan pada bualn Desember 2000 di Kabupaten Jepara, analisa statistik menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Dari hasil penelitian diketahui bahwa 95% kepala puskesmas adalah dokter umum dan 5% dokter gigi yang telah melanjutkan S2, status kepegawaian 40% sebagai dokter PTT. Kelompok umur terbbesar responden berada pada umur 30-40 tahun dan jenis kelamin responden 80% laki-laki. Sebagian besar 45% puskesmas melaksanakan perencanaan katagori sedang dan sebanyak 65% melaksanakan fungsi pengorganisasian katagori baik. Dan 50% puskesmas melaksanakan fungsi pergerakan dengan katagori baik. Fungsi pengawasan katagori baik dilaksanakan 70% puskesmas, dan fungsi evaluasi dengan katagori baik dilaksanakan 80% puskesmas. Dari table silang prosentase terbesar (30%) puskesmas mempunyai pendapatan retribusi rawat jalan kurang melaksanakan fungsi perencanaan dengan katagori sedang. 35% puskesmas mempunyai pendapatan retribusi rawat jalan katagori kurang melaksanakan fungsi pengorganisasian pada katagori baik. 35% puskesmas mempunyai pendapatan retribusi rawat jalan kurang melaksanakan fungsi pergerakan dengan katagori sedang. 55% puskesmas puskesmas mempunyai pendapatan retribusi rawat jalan kurang melaksanakan fungsi pengawasan pada katagori baik, serta 50% puskesmas mempunyai pendapatan retribusi rawat jalan kurang melaksanakan fungsi evaluasi dengan katagori baik. Pendapatan retribusi pelayanan pelayanan rawat jalan sebagain besar 65% termasuk dalam kategori kurang. Dari hasil uji statistik ternyata ada hubungan yang signifikan antara fungsi pengorganisasian dengan pendapatan retribusi rawat jalan puskesmas,dan ada hubungan yang signifikan antara fungsi pergerakan dengan pendapatan retribusi rawat jalan puskesmas. Tidak ada hubungan fungsi perencanaan dengan pendapatan retribusi rawat jalan puskesmas. Tidak ada hubungan antara fungsi pengawasan dengan pendapatan retribusi rawat jalan puskesmas. Tidak ada hubungan antara fungsi evaluasi dengan pendapatan retribusi rawat jalan puskesmas. Kepala puskesmas disarankan membuat POA dan rencana kerj abulanan secra rutin untuk kegiatan rawat jalan, membukan pelayana pustu setiap hari kera serta supervisi secara rutin ke pustu dan polindes. Kata Kunci: FUNGSI MANAJEMEN, RETRIBUSI RAWAT JALAN, PUSKESMAS

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:6590
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:05 Feb 2010 13:55
Last Modified:05 Feb 2010 13:55

Repository Staff Only: item control page