TRANSFORMASI PERAN PUSTAKAWAN PERGURUAN TINGGI DALAM MEWUJUDKAN LAYANAN PERPUSTAKAAN YANG HUMANIS

Abstract

Artikel ini mengemukakan bagaimana transformasi peran pustakawan dalam mewujudkan layanan perpustakaan yang humanis. Dalam era Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini memungkinkan pemustaka menjadi asosial, karena mereka lebih senang berinteraksi dengan perangkat teknologi dalam akses informasi daripada bertanya kepada pustakawan. Permasalahannya adalah bagaimana pustakawan mentransformasi perannya agar dapat mewujudkan layanan perpustakaan yang humanis. Humanis berarti memanusiakan manusia, sehingga pustakawan sangat membutuhkan berbagai parameter yang berorientasi pada kebutuhan yang dilayani yaitu pemustakanya. Untuk mewujudkan layanan perpustakaan yang humanis, maka harus dibarengi dengan pustakawan yang berorientasi kepada pemustaka, menerapkan courtesy dalam meayani, dan membutuhkan kompetensi. Pustakawan humanis harus mempunyai daya juang yang tinggi, memunculkan kreatifitas, maupun semangat inovasi untuk maju. Pustakawan perguruan tinggi menjadi agen perubahan perpustakaan sehingga sangat diperlukan kiprah pustakawan dalam mendukung layanan pepustakaan perguruan tinggi yang humanis. Apabila pustakawan bisa lebih humanis dalam melayani pemustaka, maka akan berdampak pada kepuasan pemustaka. Agar layanan perpustakaan menjadi lebih humanis, maka harus bertansformasi dalam wujud, antara lain: fasilitas humanis, gedung perpustakaan humanis, koleksi humanis, pustakawan humanis, aksi sosial humanis, dan berbagai kegiatan humanis lainnya.