HUBUNGAN PAPARAN DEBU TERHIRUP DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA MASYARAKAT BERISIKO DI JALAN PROF. SOEDARTO SEMARANG

NABILLA, NAURA SEPRIDHA (2018) HUBUNGAN PAPARAN DEBU TERHIRUP DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA MASYARAKAT BERISIKO DI JALAN PROF. SOEDARTO SEMARANG. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
45Kb

Abstract

Semarang merupakan salah satu kota besar yang memiliki peningkatan jumlah kendaraan bermotor sekitar 8% per tahun. Tingginya angka tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang turun di jalan raya sehingga emisi gas buang kendaraan yang dihasilkan dapat meningkatkan polusi udara. Pedagang kaki lima, satpam, juru parkir, penyapu jalan, penjual koran dan tukang tambal ban merupakan orang yang melakukan aktivitas pekerjaannya di sepanjang Jalan Prof. Soedarto Semarang dan berisiko untuk terpapar oleh debu yang dihasilkan oleh emisi gas buang kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan paparan debu terhirup dengan gangguan fungsi paru pada masyarakat berisiko di Jalan Prof. Soedarto Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini berlokasi di sepanjang Jalan Prof. Soedarto Semarang dengan 35 masyarakat berisiko yang ditentukan dengan cara purposive sampling. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu paparan debu terhirup sebagai variabel bebas dan gangguan fungsi paru pada masyarakat berisiko di Jalan Prof. Soedarto Semarang sebagai variabel terikat. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan paparan debu terhirup dengan gangguan fungsi paru pada masyarakat berisiko di Jalan Prof. Soedarto Semarang digunakan uji Chi Square. Hasil penelitian pengukuran paparan debu terhirup masyarakat berisiko menunjukkan ada 14 responden (40%) dengan paparan debu terhirup di atas NAB dengan rata-rata kadar debu terhirup sebanyak 2,49 mg/m3 dan jumlah kadar debu terendah dan tertinggi masing-masing 0,83 mg/m3 dan 9,17 mg/m3. Pengukuran gangguan fungsi paru menunjukkan sebanyak 15 responden mengalami gangguan fungsi paru restriksi. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara paparan debu terhirup dengan gangguan fungsi paru (p=0,001) dan responden dengan paparan debu terhirup diatas NAB (>3 mg/m3) memiliki risiko 21 kali lebih besar terkena gangguan fungsi paru tidak normal (RP 95% CI= 21,000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah paparan debu terhirup yang melebihi NAB (>3 mg/m3) berisiko menimbulkan gangguan fungsi paru pada masyarakat berisiko di Jalan Prof. Soedarto Semarang Kata Kunci: Paparan debu terhirup, gangguan fungsi paru, masyarakat berisiko, Jalan Prof. Soedarto Semarang

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:65615
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:04 Oct 2018 09:20
Last Modified:04 Oct 2018 09:20

Repository Staff Only: item control page