HUBUNGAN ANTARA WORKFORCE AGILITY DENGAN BURNOUT PEGAWAI DIREKTORAT REFINERY UNIT V DAN RDMP PT. PERTAMINA (PERSERO) BALIKPAPAN

Abstract

Burnout merupakan kondisi yang ditandai dengan adanya kelelahan, perasaan sinis, dan ketidakefektifan dalam bekerjayang dihasilkan oleh stres kerja yang berkepanjangan sehingga berdampak pada kurangnya motivasi dan ketertarikan pada pekerjaan. Workforce agility adalah kemampuan individu untuk mengatasi dan merespon masalah dengan cepat dan tepat dengan memanfaatkan keterampilan ketika sedang terjadi perubahan atau tantangan yang tidak terduga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara workforce agility dan burnout pegawai PT. Pertamina (Persero) Balikpapan yang berjumlah 104 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling. Instrumen dalam penelitian yang digunakan adalah dua buah skala, yaitu skala burnout (23 aitem valid dengan α = 0,887), dan skala workforce agility (41 aitem valid dengan α = 0,947). Berdasarkan analisis regresi sederhana diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan signifikan antara workforce agility dengan burnout (Rxy = -0,446 dengan p = 0.000), sehingga dapat dikatakan semakin tinggi workforce agility maka semkin rendah burnout pegawai. Workfore Agility memberikan sumbangan efektif terhadap burnout sebesar 55,6% (R square = 0,556). Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam menekan kondisi negatif akibat stres kerja yang berkepanjangan membutuhkan kemampuan untuk cepat dan tanggap terhadap tantangan yang tidak terduga. Kata Kunci: Workforce Agility, Burnout