Penjadwalan Mesin Pada Stasiun Kerja Ring Frame untuk Mereduksi Work in Process(Studi Kasus di Unit Spinning 2, PT Apac Inti Corpora)

Hartini, Sri and Wibowo, Hartono (2007) Penjadwalan Mesin Pada Stasiun Kerja Ring Frame untuk Mereduksi Work in Process(Studi Kasus di Unit Spinning 2, PT Apac Inti Corpora). Diponegoro University. (Unpublished)

[img]Microsoft Word
22Kb

Abstract

Industri tekstil merupakan salah satu sumber devisa di Indonesia untuk ekspor non migas. Saat ini persaingan produk tekstil dunia semakin ketat. PT APAC INTI CORPORA (PT AIC), sebagai industri pemintalan benang dan penenunan kain grey dan denim, harus dapat menerapkan strategi yang tepat sehubungan dengan permasalahan tersebut. Tindakan pengurangan inefisiensi di dalam perusahaan terus dilakukan. Selama ini yang menjadi perhatian untuk mereduksi inefisiensi tersebut antara lain sumber daya energi (listrik, air, AC, dll) yang cukup besar, tenaga kerja yang berlebihan, mesin yang tidak berproduksi optimal, dan lain-lain. Barang setengah jadi atau Work In Process (WIP) yang merupakan salah satu performansi produksi belum diperhatikan. WIP yang besar akan mengakibatkan bertambahnya kebutuhan tempat untuk melakukan penyimpanan WIP tadi, baik berupa gudang atau bahkan di lantai produksi, modal yang tertahan karena masih berupa barang setengah jadi, dan tentu saja biaya yang ditimbulkan untuk melakukan penyimpanan-penyimpanan serta resiko rusaknya WIP tersebut. Oleh karena itulah, WIP pun merupakan inefisiensi yang harus direduksi. Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi (PPC) PT AIC bertugas menerima order dari marketing untuk membuat perencanaan produksi tiap bulan. Hasil perencanaan tersebut kemudian di-release dalam bentuk spin plan, yang kemudian dijadikan patokan untuk lini produksi melakukan penjadwalan. Strategi respon terhadap permintaan pelanggan yang digunakan adalah make-to-order. Pada PT AIC sering kali terjadi revisi demand dari pelanggan. Seringnya terjadi revisi demand pada lantai produksi membuat lini harus melakukan langkah-langkah penjadwalan ulang terhadap mesin-mesin tersebut agar bisa memenuhi kebutuhan pelanggan. Metode yang sekarang digunakan oleh lini produksi dirasakan masih memiliki kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah penghitungan jumlah kebutuhan mesin yang tidak mendetil. Kelemahan dalam metode itulah yang kemudian menimbulkan WIP sebesar 188.21 bale/bulan atau setara dengan 34.14 ton benang pada stasiun kerja mesin Ring Frame (data pada bulan November 2005). Perbaikan yang dilakukan meliputi prosedur atau langkah-langkah dalam penjadwalan mesin secara keseluruhan. Metode atau cara dalam menghitung jumlah mesin yang digunakan dalam prosedur tersebut dapat mengurangi WIP sebesar 15.76 % dan lebih nyata untuk diterapkan di lapangan. Kata Kunci : revisi demand , Work In Process, spin plan, Ring Frame, Penjadwalan Mesin

Item Type:Other
Subjects:T Technology > T Technology (General)
T Technology > TS Manufactures
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
ID Code:6489
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:04 Feb 2010 12:12
Last Modified:04 Feb 2010 12:12

Repository Staff Only: item control page