PENGARUH PENAMBAHAN ZEOLIT PADA PROSES PELLETING TERHADAP KOMPONEN PROKSIMAT, KALSIUM, DAN PHOSPOR DALAN PELLET LIMBAH PENETASAN SEBAGAI BAHAN PAKAN ALTERNATIF

HARYANTO, ADIRA PUTRA and Sulistiyanto, Bambang and TAMPOEBOLON, Baginda Iskandar Moeda (2018) PENGARUH PENAMBAHAN ZEOLIT PADA PROSES PELLETING TERHADAP KOMPONEN PROKSIMAT, KALSIUM, DAN PHOSPOR DALAN PELLET LIMBAH PENETASAN SEBAGAI BAHAN PAKAN ALTERNATIF. Undergraduate thesis, FACULTY OF ANIMAL AND AGRICULTURAL SCIENCES.

[img]
Preview
PDF
693Kb
[img]
Preview
PDF
9Kb
[img]
Preview
PDF
96Kb
[img]
Preview
PDF
280Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

106Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

340Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

1227Kb

Abstract

ADIRA PUTRA HARYANTO. 23010111130130. 2018. Pengaruh Penambahan Zeolit pada Proses Pelletting terhadap Komponen Proksimat, Kalsium, dan Phospor dalam Pellet Limbah Penetasan sebagai Bahan Pakan Alternatif. (Pembimbing: BAMBANG SULISTIYANTO dan BAGINDA ISKANDAR MOEDA TAMPOEBOLON) Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh penambahan zeolit pada proses pelleting limbah penetasan dalam mengurangi kerusakan nutrisi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2015 di Laboratorium Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian menggunakan materi berupa limbah penetasan ayam yang terdiri dari cangkang telur, telur gagal menetas, telur busuk, dan day old chick (DOC) afkir, serta onggok sebagai filler, dan zeolit sebagai absorben. Alat yang digunakan meliputi ember dan plastik, blender, mesin pelleting, serta bahan dan perlangkapan analisis proksimat, kalsium dan phopsor. Percobaan dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan penambahan zeolit adalah T 0, T 1 , T 2 dan T (0, 2, 4, dan 6 %) B/B. Data dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Parameter yang diamati meliputi kandungan proksimat, Kalsium dan Phospor. 3 Hasil penelitian menunjukkan pellet limbah penetasan dengan perlakuan T , T 1 , T 2 dan T mengasilkan kadar air (KA) secara berturut-turut 4,74 ; 4,95 ; 4,95 ; dan 4,83% . serat kasar (SK) berturut-turut 9,38 ; 9,63 ; 8,71 ; dan 5,04%. Protein kasar (PK) berturut-turut 29,11 ; 30,70 ; 30,40 ; dan 29,84%. Lemak kasar (LK) berturut-turut 8,37 ; 8,43 ; 8,24 ; dan 8,16%. Kadar Abu berturut-turut 44,71 ; 49,94 ; 52,68 ; dan 52,88%. Bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) berturut-turut 14,11 ; 12,33 ; 9,73 ; dan 13,10%. Kalsium (Ca) berturut-turut 9,30 ; 11,18 ; 9,07 ; dan 9,05%. Phospor (P) berturut-turut 0,43 ; 0,45 ; 0,43 ; dan 0,42%. Pellet limbah penetasan dengan taraf 2-6% zeolit (p<0,05) nyata dapat meningkatkan kadar abu, dan PK, sementara untuk kadar SK dan kalsium pada taraf 4-6% zeolit nyata menurun. Pengaruh penambahan zeolit pada proses pelletting terhadap KA, LK, BETN dan P tidak berpengaruh nyata (p>0,05). 3 Simpulan penelitian ini adalah pemberian zeolit sampai dengan 4% pada pellet limbah penetasan terbukti mampu mempertahakan kandungan kalsium,phosphor dan lemak kasar, serta dapat meningkatkan kadar abu dan protein kasar pada pellet limbah penetasan.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:64284
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:04 Sep 2018 15:51
Last Modified:04 Sep 2018 15:51

Repository Staff Only: item control page