CERITA RAKYAT BUYUT KALU PADA MASYARAKAT GIRILAYU, BANTEN (PENDEKATAN RESEPTIF)

Abstract

Masyarakat Girilaya sampai sekarang masih memiliki cerita rakyat, yaitu Cerita Rakyat Buyut Kalu (selanjutnya disingkat CRBK). Cerita ini hidup di masyarakat Girilaya dalam bentuk lisan dan dituturkan dalam bentuk lisan pula. CRBK tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat karena cerita tersebut terkonkretisasi dalam suatu tradisi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun CRBK dalam bentuk yang utuh dan relevan serta memaparkan resepsi masyarakat terhadap cerita tersebut. Dalam penelitian ini, data bersumber dari lisan yang berasal dari narasumber dan para informan. Data dikumpulkan dengan beberapa langkah, yaitu pengamatan langsung, wawancara, dan penyebaran kuesioner. Dari langkah-langkah tersebut dapat menghasilkan data berupa kondisi lingkungan masyarakat, cerita, variasi cerita, dan tanggapan masyarakat terhadap cerita. Deskripsi cerita dilakukan dengan menyusun struktur cerita dari narasumber utama sebagai cerita pokok. Cerita dari narasumber lain dan masyarakat dijadikan sebagai pembanding cerita. Dari perbandingan tersebut menghasilkan variasi cerita. Variasi cerita berasal dari para kuncen dan masyarakat Girilaya. Hasil perbandingan cerita dan variasi cerita akan menghasilakn satu bentuk CRBK yang utuh dan relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resepsi masyarakat terhadap CRBK terwujud dalam bentuk ritual ziarah ke makam Buyut Kalu. Ritual ziarah ini sudah berlangsung lama. Fungsi ziarah bagi masyarakat Girilaya merupakan bentuk penghormatan terhadap tokoh cerita, Buyut Kalu.