PEMETAAN ZONA RAWAN LONGSOR UNTUK PENGEMBANGAN WISATA DI TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT

FAIZIN, Faizin and Bambang, Azis Nur (2018) PEMETAAN ZONA RAWAN LONGSOR UNTUK PENGEMBANGAN WISATA DI TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI WILAYAH KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT. Masters thesis, School of Postgraduate.

[img]
Preview
PDF
184Kb
[img]
Preview
PDF
157Kb
[img]
Preview
PDF
151Kb
[img]
Preview
PDF
211Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

1453Kb
[img]
Preview
PDF
63Kb
[img]
Preview
PDF
126Kb

Abstract

Jawa Barat merupakan propinsi dengan resiko bencana tertinggi di Indonesia, dengan angka kejadian tertinggi di Kuningan. Pariwisata di Gunung Ciremai, yang mengandalkan pada pariwisata pegunungan di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dan menjadi salah satu pemasukan utama. Pemetaan daerah rawan bencana diperlukan sebagai pertimbangan perencanaan pariwisata berkelanjutan dan arahan pengembangannya. Metode penelitian diharapkan dapat diterapkan pada pengembangan wisata daerah lain. Studi dilakukan di kawasan TN Gunung Ciremai, Kuningan. Dengan alat Sistem Informasi Geografi, empat parameter lingkungan -yaitu kelerengan, jenis tanah, lithologi, dan penggunaan lahan- secara spasial digunakan untuk memetakan kerawanan longsor melalui metode kuantitatif weighted-overlay mengikuti model yang dikembangkan oleh Wati (2010) dengan modifikasi. Kemudian peta kerawanan bencana longsor ditumpangsusunkan dengan sebaran area wisata untuk mengetahui kelas kerawanan masing-masing. Kemudian dirumuskan arah pengembangan penggunaan lahan berdasar Permen Pekerjaan Umum no. 22 tahun 2007. Dari hasil pengkajian data, diidentifikasi bahwa ODTWA di TNGC sebagian besar terletak pada zona C (kele rengan dibawah 20%, dengan ketinggian 0 sampai dengan 500 meter di atas permukaan laut). Hanya satu objek terletak di zona B (pada kemiringan lereng antara 21% - 40%, dengan ketinggian 500 - 2000 meter di atas permukaan laut). Kemudian dilakukan analisa kesesuaian penggunaan lahan dan selanjutnya dibuat arahan pembangunan/pengembangan struktur ruang. Hasil menunjukkan bahwa seluruh objek memiliki kesesuaian dengan penggunaan lahan. Sebagian besar objek di TNGC terletak di kelas kerawanan rendah, hanya satu yang berada di kerawanan tinggi. Akhirnya ODTWA terbagi menjadi 1. kelompok kerawanan tinggi zona tipe B yaitu Situs Lingga; Pembangunan dan pengembangan kawasan bisa dilakukan pada sebagian komponen pembentuk ruang yaitu meliputi jaringan air bersih, jaringan drainase, jaringan sewerage, dan jaringan pembuangan sampah. 2. kelompok kerawanan tinggi zona tipe C meliputi : Balong Dalem, Cibulan dan Buper Cibunar; Pembangunan dan pengembangan kawasan bisa dilakukan pada sebagian komponen pembentuk ruang yaitu meliputi jaringan air bersih, jaringan drainase, jaringan sewerage, dan jaringan pembuangan sampah. 3. kelompok kerawanan sedang zona tipe B meliputi Cibalukbuk Indah, Buper Ciberem, Bukit Seribu Bintang, Woodland, Buper Cikole, Telaga Nilem, Buper Gunung Putri Situs Lingga, Balong Cigugur, Buper Ipukan, Lembah Cilengkrang, Bukit sejuta HPB, Lambosir, dan Mumunggang TL. Pembangunan dan pengembangan kawasan bisa dilakukan pada sebagian komponen pembentuk ruang yaitu meliputi jaringan air bersih, jaringan drainase, jaringan sewerage, dan jaringan pembuangan sampah. 4. kelompok kerawanan rendah zona tipe C meliputi yaitu: Pajaten, Kampung Karuhun, Batu Luhur, Situ Tespong, Curug Gongseng, Telaga Remis, Buper Singkup, Lebak Singkup, Sumur Cikajayaan, SMA Paniiis, Buper Palutungan dan Cicereum. Pada kelompok ini dapat dibangun seluruh komponen pembentuk ruang meliputi: Pusat hunian, Jaringan air bersih, Jaringan drainase, Jaringan sewerage, Jaringan pembuangan sampah, Prasarana transportasi local, jaringan telekomunikasi, jaringan listrik, dan jaringan energi lainnya. Arahan struktur ruang untuk pembangunan pengembangan harus memenuhi arahan pengembangan pembangunan komponen ruang dengan persyaratan yang ketat dilengkapi dokumen AMDAL atau UKL-UPL. Selain upaya mekanis juga perlu dilakukan cara vegetatif dengan penanaman tanaman yang mencegah longsor dan memiliki nilai estetika dan ekonomi. Dan terakhir adalah upaya mengubah perilaku masyarakat dengan penyadartahuan. Kata kunci: Perencanaan wisata, Peta kerawanan longsor, Taman Nasional, Ciremai, Kuningan West Java is the province which has highest disaster risk in Indonesia, that mostly landslides occurred in district of Kuningan. Natural tourism is one of main economic income for communities around Gunung Ciremai National Park (TNGC). Landscape of West Java are mountainous, so it prone to natural disasters, especially landslides. Mapping of disaster susceptibility areas is needed as a consideration of sustainable tourism planning. It also needed in tourism development plans in TNGC area. Research methods are also expected to be applied as a model for other areas. The study was conducted in Ciremai Mountain, Kuningan. Using Geographic Information System tools, four environmental parameters - ie slopes, soil types, lithology, and land use - are spatially used to map the landslide susceptibility through quantitative weighted-overlay methods following the model developed by Wati (2010) with modifications. Then the distribution of tourist areas overlaid to landslide susceptibility map. The result is each susceptibility class for each natural tourist area in TNGC. Then it direction of development formulated based on Public Works Regulation in 2007. From the results of the data assessment, it was identified that ODTWA in TNGC is mostly located in zone C (slope ranges less than 20%, under 500 meters above from sea level). Only one object is located in zone B (located with slope ranges from 21% - 40%, height 500 - 2000 meters above sea level). Then land suitability analysed and the direction of tourism development of the area is set. The results show that most objects in TNGC are located in low grade classes. The development of structures must meet a strict requirements. Keywords : Tourism Planning, Landslide Susceptibility Map, National Park, Ciremai, Kuningan

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions:School of Postgraduate > Master Program in Environmental Science
ID Code:64072
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:30 Aug 2018 11:59
Last Modified:30 Aug 2018 11:59

Repository Staff Only: item control page