ZAKIYAH, Erna and Soejoenoes, Ariawan and Setyawan, Henry (2018) BEBERAPA FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMSIA PADA IBU ( STUDI DI KABUPATEN SUKOHARJO ). Masters thesis, School of Postgraduate.
| PDF 423Kb | |
| PDF 344Kb | |
| PDF 613Kb | |
| PDF 202Kb | |
| PDF 571Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 594Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 336Kb | ||
| PDF 188Kb | |
| PDF 338Kb |
Abstract
Latar belakang : Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, bahwa dari bulan Januari hingga September tahun 2016 tercacat 12 orang ibu meninggal yang disebabkan oleh Preeklamsia (33,33%), jantung (33,33%), perdarahan (25%) dan penyakit syaraf (8,33%). Banyak penelitian tentang faktor risiko preeklamsia, tetapi belum pernah dilakukan penelitian tentang kehamilan tidak diinginkan sebagai faktor risiko preeklamsia. Berdasarkan studi pendahuluan terhadap 20 ibu hamil di Kabupaten Sukoharjo, diperoleh nilai OR = 2,33, artinya ibu yang tidak menginginkan kehamilan lebih berisiko 2 kali lebih besar mengalami preeklamsia. Oleh karena itu perlu diteliti lebih lanjut tentang faktor risiko preeklamsia pada ibu di Kabupaten Sukoharjo. Tujuan : Membuktikan usia<20 atau >35 tahun, multiparitas, kelebihan berat badan, aktivitas fisik tinggi, stres berat, riwayat hipertensi, riwayat preeklamsia keluarga, paparan asap rokok dan kehamilan tidak diinginkan sebagai faktor risiko preeklamsia pada ibu. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik desain kasus kontrol, dengan 90 sampel. Instrument penelitian menggunakan kuesioner IPAQ (International Physical Activity Questionnaire) dan kuesioner skala stress Depression Anxiety Stress Scales (DASS). Hasil : Variabel yang terbukti sebagai faktor risiko kejadian preeklamsia yaitu: usia<20 atau >35 tahun (OR = 3,3; 95% CI : 1,2-9,1), aktivitas fisik tinggi (OR = 4,3; 95% CI : 1,6-11,7), stres berat (OR= 4,6; 95% CI : 1,8-11,7), kehamilan tidak diinginkan (OR=3,1; 95% CI : 1,2-7,6). Secara bersama-sama variabel yang terbukti sebagai faktor risiko kejadian preeklamsia adalah usia <20 atau >35 tahun, aktivitas fisik tinggi, stres berat, riwayat preeklamsia keluarga, dan paparan asap rokok. Kesimpulan : Variabel yang terbukti merupakan faktor risiko kejadian preeklamsia : usia <20 atau >35 tahun, aktivitas fisik tinggi, stres berat, riwayat preeklamsia keluarga, dan paparan asap rokok dengan probabilitas 86,7%. Variabel yang bukan merupakan faktor risiko kejadian preeklamsia : jumlah paritas, IMT sebelum hamil, riwayat hipertensi, dan kehamilan tidak diinginkan. Kata Kunci : kejadian preeklamsia,usia, multiparitas, aktivitas fisik, stres,IMT, riwayat hipertensi, riwayat preeklamsia keluarga, paparan asap rokok, kehamilan tidak diinginkan. Background : According to Sukoharjo District Health Office, from January to September of 2016, 12 mothers died due to Preeklamsia (33.33%), heart (33.33%), bleeding (25%) and neurological disease (8, 33%). There are many studies on risk factors for preeclampsia, but there has never been any rearch on unwanted pregnancy as a risk factor for preeclampsia. Based on preliminary study of 20 pregnant women in Sukoharjo Regency, OR=2,33 was obtained, meaning that mothers who did not want a pregnancy were 2 times more likely to experience preeclampsia. Therefore it needs to be studied more about risk factor of preeklamsia at mother in Sukoharjo regency. Purpose : To prove age <20 or > 35 years, multiparity, overweight, high physical activity, severe stress, history of hypertension, family preeclampsia history, cigarette smoke exposure and unwanted pregnancies as risk factors for maternal preeclampsia. Methods: This study was an observational observational analytic case control design, with 90 samples. The research instrument used is IPAQ (International Physical Activity Questionnaire) questionnaire and a stress-scale questionnaire for Depression Anxiety Stress Scales (DASS). Results: The variables that proved to be a risk factor for the incidence of preeclampsia were: age<20 or > 35 years (OR = 3,3; 95% CI : 1,2-9,1), high physical activity (OR = 4,3; 95% CI : 1,6-11,7), severe stress (OR= 4,6; 95% CI : 1,8-11,7), and unwanted pregnancy (OR=3,1; 95% CI : 1,2-7,6). Together variables that proved to be a risk factor for the incidence of preeclampsia were: age<20 or > 35 years, high physical activity, severe stress, family history of preeclampsia, and cigarette smoke exposure. Conclusion: The proven variables were risk factors for the incidence of preeclampsia: <20 age> 35 years, high physical activity, severe stress, family preeclampsia history, and cigarette smoke exposure with probability 86.7%. Variables that are not a risk factor for the occurrence of preeclampsia: the number of parities, pre-pregnancy BMI, history of hypertension, and unintended pregnancy. Keywords: Incidence of preeclampsia, age, multiparity, physical activity, stress, overweight, history of hypertension, family preeclampsia history, exposure to cigarette smoke, unwanted pregnancy.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Epidemiology |
ID Code: | 63869 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 28 Aug 2018 10:36 |
Last Modified: | 28 Aug 2018 10:36 |
Repository Staff Only: item control page