FAKTOR SOSIAL BUDAYA DAN PELAYANAN KONTRASEPSI YANG BERKAITAN DENGAN KESERTAAN KB IUD DI 2 (DUA) DESA KEC. GOMBONG KAB. KEBUMEN AGUSTUS 2001

WIJAYANTI, TRI (2001) FAKTOR SOSIAL BUDAYA DAN PELAYANAN KONTRASEPSI YANG BERKAITAN DENGAN KESERTAAN KB IUD DI 2 (DUA) DESA KEC. GOMBONG KAB. KEBUMEN AGUSTUS 2001. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
12Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Dalam Repelita VI pembinaan pelayanan kontrasepsi diarahkan pada upaya kemandirian perkembangan program maupun kondisi social budaya dan ekonomi masyarakat. KB dapat ditinjau dari aspek social dan budaya. AKDR/IUD merupakan cara KB efektif terpilih yang sangat diprioritaskan pemakaiannya pada ibu dalam fase menjarangkan dan mengakhiri kehamilan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor social budaya dan pelayanan kontrasepsi yang berkaitan dengan kesertaan KB IUD di 2 (dua)desa Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen Agustus 2001. Jenis penelitian adalah penelitian survei metode explanatory dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh wanita peserta KB di 2 (dua)desa Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen Agustus 2001. teknik pengambilan sample menggunakan Statified Proportional random Sampling sehingga didapatkan sample sejumlah 188 orang dengan alpha=0,05. Hasil penelitian menunjukkan responden mempunyai rata-rata umur 37,96 tahun, pendidikan < 7 tahun 48,9%, ibu yang malu menggunakan IUD/spiral 21,3%, 4,2% ibu pandangan agama menolak IUD, 84,6% berperan aktif dalam organisasi social dan karier 50,5% tokoh agama/masyarakat berperan memberian saran untuk menggunakan IUD, pelayana kontrasepsi yang menghasilkannilai dengan persentase terbesar 5 dan 6. berdasarkan uji statistik menggunakan Chi Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna (p<0,05) antara pendidikan ibu dengan kesertaan KB IUD. Hasil uji statistik antara peran tokoh agama dan atau masyarakat dengan kesertan KB IUD menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna (p<0,05). Perbedaan pelayanan kontrasepsi akseptor KB non IUD dan akseptor KB IUD di uji statistik menggunakan Man Whitney (U test) dan berdasarkan uji tersebut menunjukkan ada beda yang bermakna pelayanan kontrasepsi akseptor KB non IUD da nakseptor KB IUD (p<0,05). Saran bagi Pemerintah Desa agar ikut membantu memberian penjelasan kepada masyarakat mengenai IUD. Bagi BKKBN dan institusi kesehatan untuk lebih mengintensifkan penyuluhan dan pendekatan dengan tokoh agama. Bagi peneliti lain agar melakukan penelitian mengenai KB IUD lebih lanjut dengan desain dan variabel yang lebih banyak untuk melengkapi penelitian ini. Kata Kunci: PENDIDIKAN, NORMA IBU, PANDANGAN AGAMA IBU, PERAN IBU, PERAN TOKOH AGAMA DAN ATAU MASYARAKAT, PELAYANAN KONTRASEPSI, KESERTAAN KB IUD

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:6381
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:03 Feb 2010 09:37
Last Modified:03 Feb 2010 09:37

Repository Staff Only: item control page