Penjadwalan Proyek Pengembangan Produk Mesin Diesel dengan Integrasi Metode Dependency Structure Matrix dan Keterbatasan Tenaga Kerja (Studi Kasus : PT. Kubota Indonesia)

Bakhtiar, Arfan and Pujotomo, Darminto and Ariefinardi, Denny (2009) Penjadwalan Proyek Pengembangan Produk Mesin Diesel dengan Integrasi Metode Dependency Structure Matrix dan Keterbatasan Tenaga Kerja (Studi Kasus : PT. Kubota Indonesia). Diponegoro University. (Unpublished)

[img]Microsoft Word
25Kb

Abstract

PT. Kubota merupakan suatu perusahaan yang terjun dalam bidang usaha permesinan dengan merk dagang “Mesin Diesel Kubota”. PT Kubota Indonesia (KI) merupakan perusahaan asing gabungan antara Indonesia dan Jepang. Penyusunan jadwal proyek yang dibuat perusahaan masih sederhana (tidak menunjukkan hubungan keterkaitan antar aktivitas). Dalam pelaksanaan proyek pengembangan produk model dasar ini tentu akan memerlukan beberapa pengulangan proses untuk memperoleh hasil yang terbaik. Dalam proyek pengembangan produk (mesin diesel) ini, juga diperlukan adanya pengaturan tenaga kerja dengan baik karena tenaga kerja yang digunakan dalam proyek pada setiap bagian terbatas. Tujuan penelitian ini adalah melakukan penjadwalan proyek pengembangan produk dan untuk mengetahui besarnya perbedaan durasi jadwal usulan dengan jadwal perusahaan. Selama ini yang dikenal sebagai alat manajemen proyek adalah jaringan proyek, yaitu Critical Path method (CPM) atau Program Evaluation Review Technique (PERT). Namun pada jaringan proyek memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat menyusun penjadwalan untuk proyek yang memiliki aktivitas-aktivitas yang berulang atau looping. Hal ini dapat dilihat pada asumsi yang digunakan dalam membangun jaringan proyek sesuai metode CPM/PERT looping tidak diijinkan terjadi (dengan kata lain, pengulangan pada sekumpulan aktivitas tidak dapat terjadi). Kemudian diketahui suatu metode dalam penjadwalan proyek yang dapat menyelesaikan masalah tersebut, yaitu metode Dependency Structure Matrix (DSM), merupakan suatu alat yang sangat berguna dalam perencanaan urutan aktivitas dengan memperhitungkan aktivitas yang berulang. Penyusunan jadwal proyek ini dilakukan dengan integrasi metode DSM dan keterbatasan tenaga kerja perusahaan. Dengan memperhatikan ketersediaan tenaga kerja maka jadwal ini adalah durasi penyelesaian proyek sebesar 92 hari. Dimana durasi ini berselisih dengan jadwal yang dibuat oleh perusahaan sebesar 8 hari. Kata Kunci : Penjadwalan proyek, Dependency Structure Matrix, keterbatasan tenaga kerja, looping

Item Type:Other
Subjects:T Technology > TS Manufactures
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
ID Code:6373
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:03 Feb 2010 09:20
Last Modified:03 Feb 2010 09:20

Repository Staff Only: item control page