PENGARUH PEMBERIAN BUTYLATED HYDROXYTOLUENE (2,6-DI-TERT-BUTYL-4-METHYLPHENOL) PER ORAL DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS PARU TIKUS WISTAR

Pangestu, Aldy Ridho and Hadi, Hadi and Saebani, Saebani (2018) PENGARUH PEMBERIAN BUTYLATED HYDROXYTOLUENE (2,6-DI-TERT-BUTYL-4-METHYLPHENOL) PER ORAL DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS PARU TIKUS WISTAR. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine.

[img]
Preview
PDF
1106Kb
[img]
Preview
PDF
117Kb
[img]
Preview
PDF
794Kb
[img]
Preview
PDF
568Kb

Abstract

Latar Belakang: BHT (Butylated Hydroxytoluene) merupakan antioksidan yang umum digunakan dalam bahan makanan. BHT mempunyai efek samping berbahaya apabila dikonsumsi dalam jumlah tertentu. Pada penelitian sebelumnya,terdapat beberapa efek pada organ tikus apabila terpapar agen ini secara kronik, antara lain adalah hepar, ginjal, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, darah, kulit, dan paru. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian Butylated Hydroxytoluene per oral dosis bertingkat terhadap gambaran histopatologi paru tikus Wistar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Posttest Only with Control Group Design. Penelitian ini menggunakan empat kelompok, yaitu kelompok kontrol (diberikan pakan standar dan tidak diberi BHT), kelompok perlakuan 1 (diberikan BHT dosis 300 mg/kgBB), kelompok perlakuan 2 (diberikan BHT dosis 600 mg/kgBB) dan kelompok perlakuan 3 (diberikan BHT dosis 1200 mg/kgBB). Paru dari setiap perlakuan diambil,dibuat preparat, kemudian setiap preparat diamati pada 5 lapang pandang dengan perbesaran 100x dan 400x. Dinilai derajat kerusakan paru yang dilihat berdasarkan destruksi septum alveolar dan infiltrasi limfosit: normal, ringan (< 30%), sedang (≥ 30% dan ≤ 60%), dan berat (> 60%). Penilaian dilakukan dengan membandingkan gambaran histopatologi tiap kelompok perlakuan. Data diuji dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil: Analisis statistik menunjukkan perbedaan bermakna antara kontrol dengan P1 (p=0.014), kontrol dengan P2 (p=0.005), kontrol dengan P3 (p=0.006), P1 dengan P3 (p=0.015), dan P2 dengan P3 (0.014), dan perbedaan yang tidak bermakna pada P1 dengan P2 (p=0.317). Kesimpulan: Pemberian Butylated Hydroxytoluene (BHT) dosis bertingkat menyebabkan terjadinya perubahan gambaran mikroskopis paru tikus Wistar dengan derajat yang berbeda. Kata Kunci: Butylated Hydroxytoluene (BHT), paru, destruksi septum alveolar, infiltrasi limfosit, tikus Wistar.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords:Butylated Hydroxytoluene (BHT), paru, destruksi septum alveolar, infiltrasi limfosit, tikus Wistar
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1001 Forensic Medicine. Medical jurisprudence. Legal medicine
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:63711
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:21 Aug 2018 09:42
Last Modified:21 Aug 2018 09:42

Repository Staff Only: item control page