Perancangan Fasilitas Pendukung Proses Pengampelasan Untuk Mereduksi Terjadinya Musculoskeletal Disordes(Studi Kasus di CV Citra Jepara - Semarang)

Purwaningsih, Ratna and Wicaksono, Purnawan A and Kusuma, Dhany O (2007) Perancangan Fasilitas Pendukung Proses Pengampelasan Untuk Mereduksi Terjadinya Musculoskeletal Disordes(Studi Kasus di CV Citra Jepara - Semarang). Diponegoro Univercity. (Unpublished)

[img]Microsoft Word
23Kb

Abstract

Proses pengampelasan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan mebel. Proses ini dilakukan untuk menghaluskan permukaan mebel yang kasar menjadi lebih halus dan lebih indah. Didalam melakukan pengampelasan banyak terjadi posisi membungkuk yang dapat menyebabkan gangguan pada otot dan tulang atau yang biasa disebut juga dengan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Untuk dapat memecahkan permasalahan tersebut maka dilakukan perancangan suatu fasilitas pendukung. Langkah pendahuluan sebelum melakukan perancangan fasilitas pendukung adalah melakukan analisa dengan metode Ovako Working posture Analyzing System (OWAS) dan pengukuran dengan Electromyograph (EMG). OWAS merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisa dan mengevaluasi beban postur saat melakukan kerja. Dalam OWAS postur kerja dikategorikan menjadi tiga segmen tubuh utama yaitu tubuh (punggung), tangan dan kaki. Kegunaannya untuk memperbaiki kondisi pekerja dalam melakukan kerjanya, sehingga performance kerja dapat meningkat. OWAS menyatakan frekuensi dan proporsi relatif dari waktu yang dihabiskan untuk postur spesifik dan penilaian dengan skala empat level tingkat bahaya dari postur dengan tingkat prioritas untuk mengoreksi postur tersebut. Kombinasi postur yang diamati akan diklasifikasikan menurut tingkat bahayanya. Sedangkan EMG adalah suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi beban otot statis (static muscle loading) dan juga merupakan indikator untuk kelelahan otot pada daerah tertentu, karena pada umumnya frekuensi rata-rata signal akan menurun dengan meningkatnya kelelahan. Pengaruh ini diakibatkan oleh menurunnya kecepatan konduksi pada otot yang juga disebabkan oleh proses metabolisme dan proses kontraksi otot. Perancangan fasilitas pendukung yang dilakukan dalam penelitian ini adalah merancang suatu meja penyangga. Hasil dari perancangan ini telah membuktikan bahwa dengan digunakannya meja penyangga dapat mengurangi tingkat aktivitas dan ketegangan otot sebanyak 46,19% pada otot Trapezius (punggung) dan 40,15 % pada otot Brachioradialis (tangan). Dengan demikian gangguan yang terjadi pada otot dan tulang dapat dikurangi dan pekerja dapat bekerja dengan lebih nyaman. Kata kunci : MSDs, OWAS, EMG, fasilitas pendukung, meja penyangga

Item Type:Other
Subjects:T Technology > T Technology (General)
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
ID Code:6369
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:03 Feb 2010 09:18
Last Modified:03 Feb 2010 09:18

Repository Staff Only: item control page