AKTIVITAS FOSFATASE ALKALIS DAN KETERSEDIAAN ENERGI PADA AYAM BROILER YANG DIBERI PAKAN PROTEIN MIKROPARTIKEL DAN Lactobacillus sp.

HIDAYATIKA, HIDAYATIKA and Suthama, Nyoman and MANGISAH, ISNA (2018) AKTIVITAS FOSFATASE ALKALIS DAN KETERSEDIAAN ENERGI PADA AYAM BROILER YANG DIBERI PAKAN PROTEIN MIKROPARTIKEL DAN Lactobacillus sp. Undergraduate thesis, Faculty of Animal and Agricultural Sciences.

[img]
Preview
PDF
587Kb
[img]
Preview
PDF
85Kb
[img]
Preview
PDF
190Kb
[img]
Preview
PDF
744Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

186Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

649Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

1356Kb

Abstract

HIDAYATIKA. 23010113140285. 2018. Aktivitas Fosfatase Alkalis dan Ketersediaan Energi pada Ayam Broiler yang Diberi Pakan Protein Mikropartikel dan Lactobacillus sp. (Pembimbing : NYOMAN SUTHAMA dan ISTNA MANGISAH). Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian pakan protein mikropartikel ditambah dengan Lactobacillus sp. terhadap kemampuan produktivitas ayam broiler ditinjau dari ketersediaan energi metabolis, yang didukung dengan kecernaan serat kasar dan aktivitas fosfatase alkalis.Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2017 di kandang Unggas, Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian menggunakan ayam broiler umur 1 hari dengan bobot badan rata-rata 46 ± 2,77 g sebanyak 120 ekor. Bahan pakan meliputi jagung, bekatul, tepung ikan, bungkil kedelai, premix, CaCO , dan Lactobacillus sp. Pakan sumber protein seperti tepung ikan dan bungkil kedelai diolah menjadi mikropartikel. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 6 ekor ayam broiler. Perlakuan yang diberikan yaitu T1 = pakan protein non mikropartikel 21%, T2 = pakan protein non mikropartikel 18%, T3 = pakan protein mikropartikel 18%, T4 = T2 + 1,2 mL Lactobacillus sp. dan T5 = T3 + 1,2 mL Lactobacillus sp. Parameter yang diukur adalah kecernaan serat kasar, aktivitas fosfatase alkalis, ketersediaan energi metabolis dan pertambahan bobot badan harian (PBBH). Data diolah dengan analisis ragam, apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan. 3 Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan T5 (26,58%) memiliki nilai kecernaan serat kasar tertinggi dan berbeda nyata (P<0,05) dengan T2 (24,02%) dan T4 (23,27%), tetapi sama dengan T1 (24,94%) dan T3 (24,68%). Aktivitas fosfatase alkalis pada T3 (3.141,00 Unit/Liter) dan T5 (3.340,67 Unit/Liter) nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan T1 (2.393,67 Unit/Liter), tetapi sama dengan T2 (2.889,50 Unit/Liter) dan T4 (2.847,67 Unit/Liter). Ketersediaan energi metabolis pada T3 (3.315,48 kkal/kg), T4 (3.322,85 kkal/kg) dan T5 (3.332,09 kkal/kg) nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan T1 (3.080,12 kkal/kg), tetapi sama dengan T2 (3.214,95 kkal/kg). Pertambahan bobot badan harian tertinggi pada T5 (34,70) g/ekor/hari) dan berbeda nyata (P<0,05) dengan semua perlakuan lainnya, namun antar perlakuan lainnya sama. Simpulan penelitian adalah ayam broiler yang diberi pakan protein mikropartikel 18% ditambah dengan 1,2 mL Lactobacillus sp. (T5) menghasilkan kecernaan serat kasar, aktivitas fosfatase alkalis dan ketersediaan energi metabolis lebih baik sehingga pertambahan bobot badan harian lebih tinggi.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:63594
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:15 Aug 2018 11:48
Last Modified:15 Aug 2018 11:48

Repository Staff Only: item control page