HUBUNGAN KONSUMSI PROTEIN DAN SERAT KASAR DENGAN PRODUKSI PROTEIN DAN LEMAK SUSU SAPI PERAH DI PETERNAKAN PT. MOERIA KABUPATEN KUDUS

Abstract

ANDHIKA RAGIL SAPUTRA. 23010112140319. Hubungan Konsumsi Protein dan Serat Kasar dengan Produksi Protein dan Lemak Susu Sapi Di Peternakan PT. Moeria Kabupaten Kudus ( Pembimbing : EKO PANGESTU dan RUDY HARTANTO ). Penelitian bertujuan untuk mengkaji hubungan konsumsi Protein Kasar dan Serat Kasar pakan dengan produksi protein dan produksi lemak susu sapi di peternakan PT Moeria. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai dengan Januari 2017. Analisis kadar kandungan protein dan lemak susu dilaksanakan di Laboratorium Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang, sedangkan analisis pakan dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan adalah 35 ekor sapi PFH laktasi pada bulan laktasi 5 - 9 dan periode laktasi II - III. Peralatan yang dipergunakan dalam penelitian antara lain yaitu timbangan gantung merk Fivegoats kapasitas 50 kg dengan kepekaan 0,2 kg, timbangan merk Camry EK 5055 dengan kapasitas 5 kg dan kepekaan 0,001 kg, gelas ukur plastik kapasitas 500 ml dan 1000 ml, botol plastik ukuran 100 ml, freezer dengan suhu -18 0 C, lactoscan, coolbox, kantong plastik dan amplop. Metode dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan observasional terhadap perusahaan susu sapi perah yang ada di Kudus. Parameter yang diamati pada penelitian adalah konsumsi pakan (konsumsi PK dan SK pakan), produksi susu, kadar protein susu dan lemak susu. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier dan nonlinier kuadratik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi BK, PK dan SK sebesar 12,93 ± 0,49 kg, 2,27 ± 0,07 kg dan 3,28 ± 0,18 kg. Produksi susu, kadar protein dan lemak susu pada penelitian yaitu 11,50 ± 3,45 kg 4%FCM, 2,84 ± 0,14% dan 4,70 ± 0,63%. Konsumsi protein kasar dengan produksi susu menunjukkan hubungan kuadratik (Y = 282,27X -57,15X 2 – 334,561) yang nyata dan terhadap produksi protein menunjukkan hubungan linier (Y = 0,567X – 0,987) nyata, serta keduanya memiliki korelasi yang cukup sebesar 0,418 dan 0,391. Hubungan konsumsi SK dengan produksi susu dan produksi lemak susu adalah nyata memberikan hubungan kuadratik dengan persamaan Y = -7,776 X + 2.428 X + 10.772 dan Y = 0,078X + 0,037X 2 – 0,171, dengan nilai korelasi yang cukup (0,428 dan 0,421). Simpulan dari penelitian ini adalah konsumsi PK dengan produksi susu memiliki hubungan linier, sedangkan konsumsi PK dengan produksi protein susu serta konsumsi SK dengan produksi susu dan produksi lemak susu bersifat kuadratik. Konsumsi protein dan serat kasar dapat digunakan untuk menduga nilai kandungan protein susu dan lemak susu di Peternakan PT. Moeria.