Pola Reproduksi Sapi Peranakan Ongole dan Peranakan Simmental di Kabupaten Kendal

Sutiyono, Sutiyono and Iswoyo, A. and Budoyo, A. (2006) Pola Reproduksi Sapi Peranakan Ongole dan Peranakan Simmental di Kabupaten Kendal. SAINTEKS . ISSN 0854-736X

[img]
Preview
PDF
344Kb

Abstract

ABSTRACT The cattle in Indonesia are animal’s husbandry to national primer product of meat. But the livestock is relative low reproduction, becouse long pregnant and ones litter size. The study intends to reproduction system in crossbred Ongle (PO) and crossbred firs generation of Simmental(PS) in regional of Kendal Regency, Central Java. This study uses survey method, and the purposive random sampling to cows wiht given the parameters. The parameter of research were body maturaty, estrus after partus and calving interval. The data analysis by studentt’test. The resultsof the researchwas showed the body maturity PO was 780.63+93.23 day and PS654.07+70.00 day. The estrus after partus was 113,63+27,13 day for PO and 89,63+27,75 day for PS. The calving intervals, PO crossbreeds were 456,97+56,18 day and PS was 421,10+46,12 day. The appears that all three parameters in the two crossbreeds cow have highly significantly (P<0,01). Conclusion, crossbreeds PSfirs of generationare very good to reproductive system than crossbreeds PO. Ketwords: crossbreds Ongole, crossbreds Simmental, reproduction. ABSTRAK Sapi di Indenesia merupakan ternak penyokong utama kebutuhan daging nasional, tetapi ternak tersebut mempunyai tingkat perkembangbiakan yang relatif rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola reproduksi sapi peranakan ongole (PO) dan sapi peranakanSimmental (SP) generasi pertama (F1) yang dipelihara oleh peternak di Kabupaten Kendal. Pola reproduksi tersebut diharapkan berguna sebagai informasi bagi peternak maupun pengusaha yang bergerak dalam usaha pembibitan sapi untuk meningkatkan produksi.Penelitian dilakukan menggunakan metode survei di empat Kecamatan yaitu Kecamatan Sukorejo, Patean, Pageruyung danPlantungan, Kabupaten Kendal pada bulan November- Desember 2002. Sampel ditentukan secara purposive radom sampling yaitu sesuai jenis sapi penyumbang data yang diperlukan dalam penelitian. Parameter penelitian ini adalah umur pertama kali betina dikawinkan, berahi setelah beranak dan interval beranak. Data yang diperoleh kemudian diuji menggunakan t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata umur pertama dikawinkan pada sapi PO 780+93,26 hari, dan PS 654,07+70.00 hari. Rata-rata munculnya berahi setelah beranak Sapi PO adalah 113,63+27,13 hari gan PS 89,63+27,75 hari. Sedangkan rata-rata interval beranak sapi PO 456,97+56,18 hari dan PS 421,10+46,12 hari. Berdasarkan analisis data menggunakan t-tes dariketiga parameter (umur pertama kali sapi dikawinkan, munculnya berahi setelah beranak dan interval beranak) tersebut semuanya menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) dan sapi PO lebih lambat dikawinkan pertama kali, lebih lambat timbulnya berahi setelah beranak serta lebih panjang interval beranaknya dari pada sapi PS. Keisimpul penelitian adalah sapi PS mempunyai pola reproduksi yang lebih cepat dibandingkan sapi PO. Kata Kunci : Peranakan Ongole, Peranakan Simmental, Reproduksi

Item Type:Article
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:63579
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:15 Aug 2018 09:42
Last Modified:15 Aug 2018 09:42

Repository Staff Only: item control page