Studi Fault Fracture Density dan Geokimia Fluida pada Lapangan Panasbumi Barru, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan

Huda, Nashir Idzharul and Aribowo, Yoga and Hidayatillah, Ahmad Syauqi (2018) Studi Fault Fracture Density dan Geokimia Fluida pada Lapangan Panasbumi Barru, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan. Undergraduate thesis, Faculty of Engineering.

[img]
Preview
PDF (Nashir Idzharul Huda_21100113130090_2018_BAB I)
614Kb
[img]PDF (Nashir Idzharul Huda_21100113130090_2018_BAB II)
Restricted to Repository staff only

2697Kb
[img]PDF (Nashir Idzharul Huda_21100113130090_2018_BAB III)
Restricted to Repository staff only

844Kb
[img]PDF (Nashir Idzharul Huda_21100113130090_2018_BAB IV)
Restricted to Repository staff only

2577Kb
[img]PDF (Nashir Idzharul Huda_21100113130090_2018_BAB V)
Restricted to Repository staff only

464Kb
[img]PDF (Nashir Idzharul Huda_21100113130090_2018_LAMPIRAN)
Restricted to Repository staff only

441Kb
[img]
Preview
PDF (Nashir Idzharul Huda_21100113130090_2018_JUDUL)
255Kb

Abstract

Direktorat Panas Bumi menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi energi panasbumi sebanyak 27.000 MW atau sekitar 40% dari jumlah potensi panasbumi dunia. Dengan jumlah potensi tersebut, eksplorasi panasbumi di Indonesia harus terus ditingkatkan. Berdasarkan informasi melalui data dari Dinas Pertambangan Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Barru pada tahun 2015 menyebutkan adanya manifestasi berupa mata air panas di Desa Galung, Kecamatan Barru. Untuk menindaklanjuti informasi tersebut, kegiatan eksplorasi lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui potensi energi panasbumi di Kecamatan Barru. Dalam eksplorasi lanjut, metode geokimia dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari air panas yang muncul sebagai manifestasi permukaan. Metode geokimia menggunakan hasil dari analisis kimia unsur untuk mendapatkan gambaran mengenai proses yang dialami fluida sebelum keluar sebagai manifestasi permukaan. Manifestasi air panas itu sendiri dapat muncul ke permukaan melalui zona-zona permeabel seperti sesar yang menjadi jalur keluarnya fluida panasbumi. Dalam mengidentifikasi zona permeabel ini, metode Fault Fracture Density (FFD) dilakukan dengan menginterpretasikan kelurusan-kelurusan berskala makro yang menjadi jalur keluarnya fluida panasbumi tersebut. Dari metode FFD didapatkan nilai kerapatan densitas kelurusan tinggi berada di timur laut dan selatan lokasi penelitian. Pola kelurusan pada daerah penelitian memiliki kecenderungan trend berarah barat laut tenggara dan utara selatan. Trend kelurusan tersebut sesuai dengan trend struktur regional pada Peta Geologi Regional lembar Pangkajene dan Watampone. Dari ketiga manifestasi mata air hangat didapatkan hasil bahwa mata air Kalompie, Pongisorenge, dan Kaerange tergolong tipe air bikarbonat. Keterkaitan metode FFD dengan kemunculan ketiga manifestasi mata air hangat berkorelasi positif di mana ketiga mata air hangat ini muncul pada zona FFD yang tinggi-sedang. Kata kunci: Sistem Panasbumi, Fault Fracture Density, Geokimia Fluida, Lapangan Panasbumi Barru

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QE Geology
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering
Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering
ID Code:63164
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:18 Jul 2018 15:43
Last Modified:18 Jul 2018 15:43

Repository Staff Only: item control page