Karakteristik Endapan Epitermal Daerah Cibaliung, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten

Dirgantara, Satria and Winarno, Tri and Ali, Rinal Khaidar (2018) Karakteristik Endapan Epitermal Daerah Cibaliung, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Undergraduate thesis, Faculty of Engineering.

[img]
Preview
PDF (SatriaDirgantara_21100113120035_2018_JUDUL)
561Kb
[img]
Preview
PDF (SatriaDirgantara_21100113120035_2018_BAB I)
403Kb
[img]PDF (SatriaDirgantara_21100113120035_2018_BAB II)
Restricted to Repository staff only

850Kb
[img]PDF (SatriaDirgantara_21100113120035_2018_BAB III)
Restricted to Repository staff only

368Kb
[img]PDF (SatriaDirgantara_21100113120035_2018_BAB IV)
Restricted to Repository staff only

2969Kb
[img]PDF (SatriaDirgantara_21100113120035_2018_BAB V)
Restricted to Repository staff only

182Kb
[img]PDF (SatriaDirgantara_21100113120035_2018_DAFTARPUSTAKA)
Restricted to Repository staff only

285Kb
[img]PDF (SatriaDirgantara_21100113120035_2018_LAMPIRAN)
Restricted to Repository staff only

1539Kb

Abstract

Daerah Cibaliung merupakan daerah epitermal dengan prospek epitermal Au – Ag yang terbentuk dari Awal Miosen. Kegiatan eksplorasi pertama kali dilakukan pada tahun 1995 oleh Unit Geomin Antam. Kemudian, kegiatan penelitian lanjutan yang dilakukan pada September 2017 dengan tujuan untuk mengetahui kondisi geologi dan persebaran alterasi pada daerah tersebut serta karakteristik dari endapan epitermalnya. Metode yang digunakan pada penelitian lanjutan kali ini berupa metode pemetaan lapangan, analisis petrografi dan XRD (X- ray diffraction) serta data sekunder berupa hasil spektral dari Unit Geomin Antam. Maksud dari masing – masing metode tersebut bertujuan untuk mendapatkan data geologi dari hasil pemetaan berupa data litologi, sampel batuan, struktur geologi. Kemudian, analisis petrografi bertujuan untuk mengidentifikasi mineral serta mengetahui komposisi mineral pada batuan yang digunakan untuk penamaan batuan. Analisis XRD dan spektral bertujuan untuk mengetahui mineral gangue atau mineral sekunder yang digunakan untuk penentuan zona alterasi, peta alterasi serta profil dari zona alterasi. Dari hasil penelitian didapat 3 (tiga) litologi yang ditemukan dari tua ke muda yaitu, andesit porfir, breksi autoklastik dan lava basaltik –andesit. Litologi pertama kali terbentuk sebagai aliran lava pada miosen tengah secara ekstrusif kemudian dilanjutkan dengan tumpukan andesit secara ekstrusif pula hingga Akhir Miosen. Selanjutnya, dari hasil analisis struktur geologi, diketahui arah tegasan utama berarah W-E (barat timur) dengan nilai tegasan utama berarah N255°E/ 5°. Dari data XRD dan spektral didapat 3 (tiga) zona alterasi berupa alterasi klorit-kaolinit-muskovit-montmorilonit-smektit disebut sebagi zona alterasi argilik dengan suhu pembentukannya berkisar 100 - 150°C. kemudian alterasi klorit-smektit-epidot-dickit-kristobalit-diaspor-albit disebut sebagai zona alterasi propilitik dengan suhu pembentukan berkisar 200 - 250°C. Zona terakhir yaitu zona silisifikasi yang diindikasikan dengan ditemukannya vein (urat) dengan struktur koloform-krustiform serta struktur stockwork yang terisi oleh mineral kuarsa sekunder. Dengan data tersebut dapat diketahui bahwa daerah Cibaliung merupakan daerah epitermal dengan tipe sulfida rendah hingga intermediet. Kata Kunci: Cibaliung, Epitermal, Petrografi, XRD, Zona Alterasi

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QE Geology
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering
Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering
ID Code:63163
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:18 Jul 2018 14:52
Last Modified:18 Jul 2018 14:52

Repository Staff Only: item control page