HUBUNGAN PAPARAN DEBU TERHIRUP DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PERTAMBANGAN PASIR DAN BATU PERUSAHAAN X ROWOSARI KOTA SEMARANG

APSARI, LAEILA (2018) HUBUNGAN PAPARAN DEBU TERHIRUP DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PERTAMBANGAN PASIR DAN BATU PERUSAHAAN X ROWOSARI KOTA SEMARANG. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
46Kb

Abstract

Industri pertambangan pasir dan batu memiliki potensi bahaya paparan debu. Hasilpengukuran padabulanJanuari 2017 di Perusahaan X didapatkan konsentrasidebu total, PM10dan PM2,5sebesar 224,3 μg/Nm3,181,7 μg/Nm3dan 153,7 μg/Nm3. Riskesdas tahun 2013 melaporkan prevalensi Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Indonesiasebesar 3,7%. Debu pertambangan pasir dan batu yang mengandung silika dapat mengendap melalui mekanisme tertentu dan menyebabkan penurunan fungsi paru. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara paparan debu terhirup dengan gangguan fungsi paru pada pekerja pertambangan pasir dan batu Perusahaan X Rowosari Kota Semarang. Jenis penelitan analitik observasional dengan cross sectional, jumlah sampel 31 orang. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Rowosari Kota Semarang dengan instrumen penelitian berupa kuesioner untuk wawancara karakteristik responden, personal dust sampler untuk mengukur debu terhirup personal dan spirometer untuk uji fungsi paru. Analisis statistik menggunakan uji Chi Square pada α= 5%. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 38,7% pekerja mengalami gangguan fungsi paru (25,8% restriksi dan 12,9% obstruksi). Variabel yang terbukti sebagai faktor yang berhubungan dan cenderung sebagai risiko terhadap gangguan fungsi paru adalah lama paparan (p=0,046;RP=5,238;95%CI =0,78-35,15) sedangkan variabel yang tidak terbukti sebagai faktor yang berhubungan namun cenderung menjadi faktor risiko terhadap gangguan fungsi paru adalah status gizi(p=1,00;RP=1,153;95%CI=0,46-2,85),masa kerja(p=0,691;RP=1,444;95%CI=0,55-3,79)dan kebiasaan olahraga (p=1,00;RP=1,179; 95%CI=0,22-6,23). Variabel yang tidak terbukti sebagai faktor yang berhubungan namun cenderung menjadi faktor protektif adalah paparan debu terhirup(p=1,00;RP=0,989;95%CI=0,4-2,43), umur (p=1,00;RP=0,875;95%CI=0,32-2,38), kebiasaan merokok(p=0,139;RP=0,556;95%CI=0,39-0,78) dan penggunaan APD (p=1,00;RP=0,875;95%CI= 0,322-2,377). Kesimpulan dari penelitian ini tidak ada hubungan paparan debu terhirup dengan kejadian gangguan fungsi paru pada pekerja pertambangan pasir dan batu Perusahaan X Rowosari Kota Semarang Kata Kunci: Paparan debu terhirup, gangguan fungsi paru, pertambangan pasir dan batu

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:63014
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:12 Jul 2018 09:53
Last Modified:12 Jul 2018 09:53

Repository Staff Only: item control page