HUBUNGAN PERUBAHAN JUMLAH ANAK DENGAN PERSEPSI BEBERAPA ASPEK KESEJAHTERAAN KELUARGA DIMASA KRISIS EKONOMI DI KELURAHAN SRONDOL KULON, KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG BULAN AGUSTUS 2001

SULISTYATI, JUNIAH (2001) HUBUNGAN PERUBAHAN JUMLAH ANAK DENGAN PERSEPSI BEBERAPA ASPEK KESEJAHTERAAN KELUARGA DIMASA KRISIS EKONOMI DI KELURAHAN SRONDOL KULON, KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG BULAN AGUSTUS 2001. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
13Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Pemikiran mengenai kaitan jumah anak dalam kelarga dengan kesejahteraan telahl ama menjadi kebijakan pemerintah indonesi melalui program KB, dengan satu keyakian bahwa KB merupakan cara yang sangat penting untuk meraih kebahagiaan. Berdasarkan berbagai perbedaan pandangan mengenai hubungan jumlah anak dengan kesejahteraan kelaurga tersebut diatas, penelitian tertarik untuk menganalisis hubungan perubahanjumlah anak terhadap persepsi beberapa aspek kesejateraan di masa krisis ekonomi. Jenis penelitian adalah explanatory research dengan desain Cross sectional study. Sample penelitian diambil secara stratified random sampling dengan metode alokasi sebanding. Jumlah sample sebanyak 156 responden. Populasi penelitian da kellaurga inti yang minimal memiliki anak usia sekoalah dengan elemen sample ibu rumah tangga. Koefisien korelasi Rank-Spearman untuk menguji hubungan perubahan jumlah anak dengan persepsi beberapa aspek kesejateraan, yaitu: 1. persepsi rasio pendatan-pengelluaran keluarga. 2. persepsi kemampuan dalam penyediaan konsumsi pangan rumah tangga dan 3. persepsi kemampuan dalam meningkatkan pendidikan anak. Analisis univariat memberikan informasi bahwa 1. ibu yang menjadi responden sebagain besar berumur 30-39 tahun (58,3%) 2. sebagian besar responden berpendidian SLTP (28,2%); 3. sebanyak 50% responden merupakan ibu rumah tangga, naum terdapat 18,6% ibu rumah tangga yang ikut bekerja mencari nafkah sejak berlangsungnya krisis ekonomi tahun 1998dan dari kelompok tersebut sebagain besar berjualan kebutuhan rumah tanga sehari-hari di rumha maupun berjualan di pasat (51,7%); 4. responden yang merupakan golongan ekonomi atas 39,7% dan secara keseluruhan rata-rata responden berada pada tingkat ekonomi menengah; 5. 63,5% responden yang memiliki jumlah analisis tanggungan tetap dari sebelum krisis ekonomi tahun 1998 sampai dengan sekarang.; 6. responden yang menjadi akseptor KB aktif sebesar 87,2%; 7. sebanyak 39,7% responden mempunayi persepsi rasio pendapana dengan pengeluaran di masa krisis adalah “ lebih tinggi”; 8. responden yang menyatakan alokasi pengeluaran keluarga terbesar untuk mengkonsumsi pangan(62,8%); 9. responden yang mempunyai persepsi perbandingan penyediaan konsumsi pangan di masa krisis ekonomi “ sama “ 85,3%; 10. responden yang mempunyai persepsi perbandingan kemampuan keluarga dalam meningkatkan pendidikan anak di masa krisis “ sama” 42,3%; 11. terdapat 5,8% anak responden mengalami putus sekolah sejak krisis ekonomi berlangsung dan 60,0% nya disebabkan karena tidak memiliki biaya yang sukup untuk melanjutkan sekolah. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa: 1. perubahan jumlah anak berhubungan dengan persepsi rasio pendapatan dan pengeluaran keluarga di masa krisis ekonomi. 2. perubahan jumlah anak tidak berhubungan dengan persepsi perbanding penyediaan konsumsi pangan di masa krisis ekonomi dan 3. perubahan jumlah anak berhubugnan dengan persepsi perbandingan kemampuan keluarga dalam meningkatkan pendidikan anak di masa krisis ekonomi. Kata Kunci: PERUBAHAN JUMLAH ANAK, PERSEPSI KESEJAHTERAAN, KRISIS EKONOMI

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:6270
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:02 Feb 2010 09:58
Last Modified:02 Feb 2010 09:58

Repository Staff Only: item control page