HUBUNGAN STATUS PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 4-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SURUH KABUPATEN SEMARANG JULI 2000-MARET 2001

UTAMI , ENDAH FITRI (2001) HUBUNGAN STATUS PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 4-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SURUH KABUPATEN SEMARANG JULI 2000-MARET 2001. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
11Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Keadaan gizi kurang yang baik merupakan factor penting dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal. Salah satu dari 4 masalah gizi utama yang ada di Indonesia adalah KEP (Kekurangan Energi Protein). Bagian upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah itu adalah dengan penggunaan ASI. Berdasarkan data sekunder, diketahui prevalensi pemberian ASI ekslusif di Puskesmas Suruh 20,78%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status pemberianasi dengan status gizi bayi 4-12 bulan di Puskesmas Suruh Kabupaten Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory survei dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua bayi yang berusia 4-12 bulan sebanyak 389 orang. Sampel adalah bayi menggunakan teknik proporsional simple random sampling dan memenuhi kriteria sampel yaitu 80 orang (dihitung dengan rumus minimal sample size) adapun uji statistik digunakan adalah Chi Square, uji statistik Wald danuji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ASI ekslusif, presentase bayi dengan status gizi normal 58,82%, hampir 4 kali lebih besar dai bayi dengan status gizi tidak normal. Pada kejadian penyakit infeksi, presentase bayi dengan status gizi normal 50% hampir sama dengan bayi yang mempunyai status gizi tidak normal 66,7%,. Persentase bayi yang diberi makan sesuai dengan standar 42,65% hampir sama dengan bayi yang diberi makan sesuai dengan standar tapi mempunyai status gizi tidak normal. Berdasarkan hasil uji cross sectional, terdapat hubungan pada status pemberian ASI dengan status gizi (X2=1,04 P=0,31) dengan status gizi bayi, sehingga tidak dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan statistik Wald dan regresi logistik ganda. Disarankan perlu adanya penelitian lanjutan mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi hubungan status pemberian ASI dengan status gizi, serta perlunya melakukan penelitian terhadap kedua variabel kovariat (kejadian penyakit infeksi dan pola makanan bayi) pada lokasi yang berbeda tidak terdapat hubungan dengan status gizi . Disarankan bagi tenaga kesehatan untuk menambah frekuensi penyuluhan kesehatan di luar jadwal posyandu. Kata Kunci: PEMBERIAN ASI

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:6261
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:02 Feb 2010 09:44
Last Modified:02 Feb 2010 09:44

Repository Staff Only: item control page