Analisis Pengaruh Grouting Terhadap Pengendalian Rembesan Waduk Cengklik Di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah

Al-Muhaimin, Muhammad and PUDJIHARDJO, HENARNO and Setyawan, Reddy (2018) Analisis Pengaruh Grouting Terhadap Pengendalian Rembesan Waduk Cengklik Di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Undergraduate thesis, Faculty of Engineering.

[img]
Preview
PDF (Muhammad Al-Muhaimin_21100112120013_2017_JUDUL)
1152Kb
[img]
Preview
PDF (Muhammad Al-Muhaimin_21100112120013_2017_BAB I)
324Kb
[img]PDF (Muhammad Al-Muhaimin_21100112120013_2017_BAB II)
Restricted to Repository staff only

1805Kb
[img]PDF (Muhammad Al-Muhaimin_21100112120013_2017_BAB III)
Restricted to Repository staff only

401Kb
[img]PDF (Muhammad Al-Muhaimin_21100112120013_2017_BAB IV)
Restricted to Repository staff only

6Mb
[img]PDF (Muhammad Al-Muhaimin_21100112120013_2017_BAB V)
Restricted to Repository staff only

360Kb

Abstract

Bendungan di Indonesia rata-rata mempunyai nilai resiko kerusakan 40 yang masuk ke dalam resiko kerusakan menengah. Waduk Cengklik memiliki nilai resiko kerusakan 48 yang masuk ke dalam klasifikasi bendungan dengan resiko kerusaakan tinggi. Kerusakan fisik yang terjadi pada tubuh bendungan berupa retakan di puncak bendungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh grouting yang digunakan untuk mengendalikan debit rembesan dan meningkatkan faktor keamanan piping yang terjadi pada tubuh bendungan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah geolistrik, pemboran inti, packer test dan analisis laboratorium. Penyelidikan geolistrik dilakukan dengan mengukur resistivitas batuan di 22 titik dengan prinsip Vertical Electrical Sounding (VES) konfigurasi schlumberger. Pemboran inti dilakukan pada tubuh bendungan sebelum grouting 6 titik dan setelah grouting 10 titik. Packer test dilakukan dua tahap bersamaan dengan pemboran ini. Fungsinya untuk mengetahui permeabilitas batuan sebelum dan setelah grouting. Analisis laboratorium merupakan kegiatan menganalisa hasil data lapangan dan memodelkannya dengan software Slide 6.0 untuk mengetahui debit rembesan sebelum dan setelah grouting. Dari hasil pemboran inti dan penyelidikan geolistrik didapatkan jenis tanah/batuan di daerah penelitian berupa lempung, pasir lempungan, lempung pasiran, pasir, breksi, gravel dan batupasir. Dari hasil analisis software Slide 6.0 debit rembesan total lapisan pondasi 1 sebelum grouting 6,938 liter/detik dan setelah digrouting menjadi 0,001619 liter/detik. Debit rembesan total lapisan pondasi 2 sebelum grouting 4,68 liter/detik dan setelah grouting menjadi 0,000468 liter/detik. Nilai faktor keamanan piping sebelum grouting pada STA 1 awalnya 3 < 4 (tidak aman) kemudian setelah grouting menjadi 4,24 > 4 (aman). Pada STA 2 nilai FK piping sebelum grouting 5,14 > 4 (aman) menjadi 6,44 > 4 (aman). Pada STA 3 nilai FK piping sebelum grouting 7,7 < 4 (aman) dan setelah grouting menjadi 10,05 > 4 (aman). Kata kunci: Waduk Cengklik, rembesan, FK piping, geolistrik, pemboran inti

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QE Geology
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering
Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering
ID Code:62456
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:21 May 2018 12:49
Last Modified:21 May 2018 12:56

Repository Staff Only: item control page