NUANSA, Citrasmara Galuh (2018) DEGRADASI LINGKUNGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA. Masters thesis, School of Postgraduate.
| PDF 1239Kb | |
| PDF 580Kb | |
| PDF 648Kb | |
| PDF 563Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 787Kb | ||
| PDF 146Kb | |
| PDF 320Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 1270Kb |
Abstract
Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu konsep yang sangat penting untuk diterapkan mengingat adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Akan tetapi, pada kenyataannya faktor ekonomi masih mendominasi dibandingkan dengan faktor lingkungan dan sosial. Akibatnya, aktivitas ekonomi yang dilakukan berimbas kepada degradasi lingkungan. Hubungan empiris antara aktivitas ekonomi dan kualitas lingkungan telah banyak diteliti oleh para ahli, yang menghasilkan suatu hipotesis yang disebut dengan Environmental Kuznets Curve (EKC). Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan degradasi lingkungan di Indonesia berdasarkan hipotesis Environmental Kuznets Curve (EKC) dengan menggunakan data time series selama periode 1980-2013. Indikator pertumbuhan ekonomi ditunjukkan dengan pendapatan per kapita, sedangkan indikator lingkungan digambarkan dengan jejak ekologis (ecological footprint) per kapita. Selain itu, digunakan juga variabel penggunaan energi, rasio keterbukaan perdagangan, dan kepadatan penduduk sebagai variabel penjelas. Model hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan degradasi lingkungan merupakan model ekonometrika dengan spesifikasi kuadrat. Analisis data tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Autoregressive Distributed Lag-Error Correction Model (ARDL-ECM). Hasil penelitian ini tidak membuktikan keberadaan hipotesis EKC di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi dan degradasi lingkungan membentuk hubungan yang berbanding lurus yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang dilakukan oleh negara akan meningkatkan jejak ekologis. Baik dalam hubungan jangka panjang maupun jangka pendek, variabel pendapatan per kapita, penggunaan energi, dan rasio keterbukaan perdagangan menjadi variabel yang signifikan pada model, serta berefek positif terhadap nilai jejak ekologis per kapita. Sementara itu, variabel kepadatan penduduk merupakan satu-satunya variabel yang tidak signifikan dalam model. Memperhatikan hasil studi ini, maka pemerintah Indonesia sebaiknya selalu memasukkan aspek lingkungan, dan juga sosial, dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi agar pembangunan yang berkelanjutan dapat diwujudkan. Tentunya, semua kebijakan ini memerlukan sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah, serta lembaga terkait lainnya. Kata kunci: Environmental Kuznet Curve, Indonesia, jejak ekologis, time series, ARDL-ECM Sustainable development is a very important concept to be implemented due to the rapid economic growth in Indonesia. However, in reality, economic factors still dominate compared to the environmental and social factors. As a result, economic activity impact to environment degradation. The empirical relationship between economic activity and environmental quality has been studied by scholars, which produced a hypothesis called the Environmental Kuznets Curve (EKC). The aim of this research is to analyze the relationship between economic growth and environmental degradation in Indonesia based on the Environmental Kuznets Curve (EKC) hypothesis using time series data of 1980-2013. Indicator of economic growth represented by income per capita, while the environmental indicators illustrated by ecological footprint per capita. In addition, it is also used energy use, the ratio of trade openness, and population density as explanatory variables. Model of the relationship between economic growth and environmental degradation is an econometric model with quadratic specification. The analysis has been used Autoregressive Distributed Lag-Error Correction Model (ARDL-ECM) method. The results of this research do not prove the existence of EKC hypothesis in Indonesia. Economic growth and environmental degradation have a positive relationship which indicates that economic growth conducted by countries will increase the ecological footprint. Both in long-term and short-term, income per capita, energy use, and ratio of trade openness becomes a significant variable in the model, as well as a positive effect on the value of the ecological footprint per capita. Meanwhile, population density is the only insignificant variables in the model. Looking at the results of this study, the Indonesian government should always involve environmental aspects, as well as social, in the implementation of economic development so that sustainable development can be achieved. Of course, all of this policy requires a synergy between central and local governments, and other institutions. Keywords: Environmental Kuznets Curve, Indonesia, ecological footprint, time series, ARDL-ECM
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science |
ID Code: | 62404 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 16 May 2018 15:26 |
Last Modified: | 16 May 2018 15:26 |
Repository Staff Only: item control page