Analisis Hemoglobin Dan Fe Hepar Tikus Sprague – Dawley yang Diberikan Yoghurt Susu Kambing yang Difortifikasi NaFeEDTA Dan ZnO

Abstract

Latar Belakang : Anemia defisiensi besi adalah masalah kesehatan global yang ditandai dengan penurunan nilai hemoglobin (Hb) yang dapat disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi. Anemia memiliki dampak negatif terhadap kemampuan kognitif, gangguan produktivitas, gangguan pertumbuhan, dan dapat membahayakan ibu dan atau janin pada masa kehamilan. Fortifikasi besi dan kofortifikasi besi dengan seng pada produk olahan susu diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi tikus yang mengalami anemia dan dapat menjadi dasar untuk percobaan berikutnya ke manusia. Metode : Penelitian true experimental dalam bidang food production dan pra-klinis terhadap dengan pre-post randomized group design dan post randomized group design. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hewan Coba Universitas Diponegoro, Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro, dan Laboratorium Kimia UNIKA Soegijapranata,. Sampel penelitian ini berupa 20 ekor tikus Sprague-Dawley yang dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok K- yang tidak diberi perlakuan, Kelompok K+ , P1, dan P2 yang diberi perlakuan anemi, dan pemberian yoghurt berfortifikasi NaFeEDTA pada P1, dan Yoghurt berfortifikasi NaFeEDTA dan ZnO pada P2. Hasil : Kelompok K+ dan P1 menunjukkan perbedaan Hb yang berarti sementara kelompok K- dan P2 tidak menunjukkan perbedaan yang berarti. Hasil analisis Fe Hepar dari kempat kelompok tidak menunjukkan ada beda signifikan tetapi ada kecenderungan untuk nilai lebih tinggi pada kelompok perlakuan. Kesimpulan : Hasil yang paling optimal ada pada kelompok P1 dengan pemberian yoghurt berfortifikasi NaFeEDTA saja dimana terjadi kenaikan Hb dan memiliki rerata Fe Hepar yang lebih tinggi