Hubungan Tingkat Kecukupan Energi, Protein, Zat Besi dan Seng dengan Z-Score (BB/TB) pada Balita Stunting Usia 12-59 Bulan di Kecamatan Genuk

Abstract

Latar Belakang : Stunting merupakan permasalahan kesehatan yang banyak terjadi di dunia. Balita stunting yang mengkonsumsi asupan makanan tidak sesuai dengan kebutuhan dan terpapar penyakit infeksi akan memiliki risiko untuk mengalami permasalahan gizi seperti wasting (kurus) atau obese (kegemukan). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan tingkat kecukupan energi, protein, zat besi dan seng dengan z-score (BB/TB) pada balita stunting. Metode : Penelitian observational dengan metode cross-sectional pada 43 balita usia 12-59 bulan yang dipilih dengan consecutive sampling. Berat badan diukur dengan baby scale dan timbangan injak, panjang badan dengan infantometer, dan tinggi badan menggunakan microtoise. Data asupan didapatkan melalui food frequency questionnaire-semi quantitative (FFQ-SQ) dan data riwayat penyakit infeksi diperoleh melalui wawancara dengan responden. Data dianalisis menggunakan uji Rank-Spearman. Hasil : Pada penelitian ini ditemukan rerata z-score BB/TB pada balita stunting -0,78±1,3 SD. Sebanyak 72,1% sampel memiliki tingkat kecukupan energi yang lebih, seluruh sampel memiliki tingkat kecukupan protein yang kurang, 51,2% sampel memiliki tingkat kecukupan zat besi yang lebih, dan 58,1% sampel memiliki tingkat kecukupan seng yang lebih. Dua puluh empat sampel (55,8%) terpapar penyakit infeksi. Tidak ada hubungan tingkat kecukupan energi (p = 0,214), protein (p = 0,739), zat besi (p = 0,134), dan seng (p = 0,163), serta penyakit infeksi (p = 0,392) dengan z-score BB/TB pada balita stunting. Simpulan : Tidak ada hubungan tingkat kecukupan energi, protein, zat besi, dan seng, serta penyakit infeksi pada balita stunting usia 12-59 bulan di Kecamatan Genuk.