PROFIL IMUNITAS TERHADAP HEPATITIS B PADA PENDONOR DARAH REGULER DI UNIT DONOR DARAH PMI KOTA SEMARANG

Abstract

Latar Belakang: Hepatitis B merupakan penyakit dengan endemisitas sedang-tinggi di Indonesia. Salah satu penularan hepatitis B adalah melalui transfusi darah. Uji HBsAg digunakan oleh PMI sebagai uji saring darah donor terhadap hepatitis B. Pemeriksaan profil imunitas hepatitis B pada pendonor darah masih jarang dilakukan di Indonesia. Tujuan: Menganalisis profil imunitas terhadap hepatitis B pada pendonor reguler di UDD PMI Kota Semarang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Subjek penelitian adalah pendonor darah reguler di UDD PMI Kota Semarang periode Juni 2017 yang didapat secara consecutive. Subjek telah memenuhi kriteria inklusi, eksklusi serta jumlah sampel minimal. Data faktor demografi dan hasil uji HBsAg diperoleh dari Humas PMI, sedangkan data riwayat vaksinasi diperoleh melalui wawancara. Serum darah dari subjek diperiksa titer anti-HBs dan diuji anti-HBc. Hubungan antara faktor demografi terhadap HBsAg, anti-HBs dan anti-HBc dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil: Dari 81 subjek penelitian, tidak ada pendonor dengan HBsAg positif, 30 (37%) pendonor memiliki anti-HBs positif, dan 8 (9,9%) pendonor memiliki anti-HBc positif. Di antara subjek dengan anti-HBs positif, 8 pendonor memiliki status vaksinasi hepatitis B dan 18 pendonor memiliki titer anti-HBs ≥100 mIU/mL. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara faktor demografi (jenis kelamin, kelompok usia, dan jenis pekerjaan) dengan anti-HBs dan anti-HBc. Kesimpulan: Anti-HBs protektif ditemukan pada kurang dari setengah jumlah subjek penelitian. Sejumlah 9,9% (8/81) pendonor pernah terpapar HBV, yaitu ditandai dengan kepemilikan anti-HBc positif. Kata kunci: Hepatitis B, anti-HBs, anti-HBc, donor darah