PERILAKU PENGGUNAAN DAN PENYIMPANAN GARAM BERYODIUM PADA IBU RUMAH TANGGA DI DAERAH RURAL DAN DAERAH URBAN DI KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2004

KUNCORO, TEGUH TRI KUNCORO (2004) PERILAKU PENGGUNAAN DAN PENYIMPANAN GARAM BERYODIUM PADA IBU RUMAH TANGGA DI DAERAH RURAL DAN DAERAH URBAN DI KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2004. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
50Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Yodium merupakan unsur pokok dalam pembentukan hormon tiroid. Tubuh memerlukan yodium secara teratur setiap hari, oleh karena itu yodium harus menjadi bagian dari konsumsi makanan setiap hari. Yodium dalam makanan dapat hilang akibat pemenasan pada suhu 100oC juga akibat pemanasan berulang. Dari hasil penelitian prevalensi gondok anak sekolah didapatkan bahwa di Desa Suroteleng yang termasuk daerah rural didapatkan Total Goiter Rate (TGR) sebesar 50,15% sedangkan di Desa Selo yang termasuk daerah urban TGR 25,9%. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran perilaku penggunaan dan penyimpanan garam beryodium pada ibu rumah tangga di daerah rural dan daerah urban serta menganalisa perbedaannya. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan metode survei dan dilakukan secara cross sectional. Lokasi penelitian adalah di Desa Suroteleng dan Desa Selo Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, dengan jumlah responden sebanyak 78 di Desa Suroteleng dan 84 di Desa Selo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan perilaku penggunaan dan penyimpanan garam beryodium antara ibu rumah tangga di daerah rural dan daerah urban di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Di Desa Suroteleng 34,6% responden pengetahuannya kurang, 35,9% cukup dan 29,5% baik, sedangkan di Desa Selo 9,5% pengetahuannya kurang 50,0% cukup dan 40,5% baik. Untuk sikap responden di Desa Suroteleng 51,3% kurang, 36,4% cukup dan 14,1% baik, sedangkan di Desa selo 14,3% kurang, 39,3% cukup dan 46,4% baik. Untuk praktik penggunaan dan penyimpanan garam beryodium di Desa Suroteleng 50,0% kurang, 20,5% cukup dan 29,5% baik, sedangkan di Desa Selo 22,6% kurang, 31,0% cukup dan 46,4% sudah baik. Untuk program penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) disarankan agar Dinas Kesehatan dan Sosial dalam mengadakan penyuluhan lebih difokuskan pada daerah rural terutama bagi ibu rumah tangga yang berpendidikan rendah, materi penyuluhan lebih dititik beratkan pada cara pembubuhan dan penyimpanan garam dengan metode simulasi maupun demonstrasi. Kata Kunci: yodium, rural, urban   BEHAVIOR OF EMPLOTING AND STORAGING OF IODIZED SALT AMONG HOUSEWIFES IN RURAL AREA AND URBAN AREA OF SELO SUBDISTRICT, DISTRICT OF BOYOLALI YEAR OF 2004 Abstract Iodine is basic element in forming of thyroid hormone. Body need iodine regularly every day, therefore iodine has to become the part of food consumption every day. Iodine in food can loose effect of warm-up at temperatur 100oC also effect of recuring warm-up. Of result research of thyroid prevalence student in getting that Suroteleng village which including rural area in getting Total Goiter Rate (TGR) equal to 50,15% while in Selo village which including urban area TGR 25,9%. This research target is to obtain gat the image of behavior of employing and storaging iodized salt at housewife in rural area and urban area and also analysis his him. This research type is explanatory whit the method survey and conducted by cross sectional. Research location is Suroteleng village and Selo village, Selo subdistrict, district of Boyolali, whith responders amount counted 78 responders in Suroteleng village and 84 responders in Selo village. The result of this research show that there is difference of employing and storaging behavior of iodized salt among housewife in rural area and urban area in Selo Subdistrict, District of Boyolali. In Suroteleng village 34,6% responders knowledge is less, 35,9% ad for and 29,5% good, while in Selo village 9,5% knowledge of less, 50,0% ad for and 29,5% is good. For the attitude of responders in Suroteleng village 51,3% less, 36,4% ad for and 14,1% good, while in Selo Village 14,3% less, 39,3% ad for and 46,4% good. For the practice of employing and storaging iodized salt in Suroteleng village 50,0% less, 20,5 ad for and 29,5% good, while in Selo village 22,6% less, 31,0% ad for and 46,4% have good. for the Iodine Deficiency Disordes (IDD) prevention program suggested that by Public Health and Social Service in performing a elucidation more at rural area especially for housewife which is have low education to, elucidation items more wiegh against at depository way and way of affix salt whit simulation method and demonsration. Keyword : iodine, rural, urban

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:6213
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:01 Feb 2010 15:00
Last Modified:01 Feb 2010 15:00

Repository Staff Only: item control page