TRANSFORMASI GUBAHAN RUANG: Pondokan Mahasiswa di Kawasan Balubur Tamansari Kota Bandung

PERMANA, Asep Yudi and SOETOMO, Sugiono and HARDIMAN, Gagoek and BUCHORI, Imam (2014) TRANSFORMASI GUBAHAN RUANG: Pondokan Mahasiswa di Kawasan Balubur Tamansari Kota Bandung. PhD thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
637Kb
[img]
Preview
PDF
3279Kb
[img]
Preview
PDF
1037Kb
[img]
Preview
PDF
754Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

19Mb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

9Mb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

2663Kb
[img]
Preview
PDF
234Kb
[img]
Preview
PDF
237Kb
[img]
Preview
PDF
2243Kb

Official URL: http://dtap.undip.ac.id/

Abstract

Transformasi merupakan sebuah proses pemalihan total dari suatu bentuk menjadi sebuah sosok baru yang dapat diartikan sebagai tahap akhir dari sebuah proses perubahan. Transformasi sebagai sebuah proses yang dijalani secara bertahap dimana faktor ruang dan waktu menjadi hal yang sangat mempengaruhi perubahan tersebut hingga pada tahap ultimate.Perubahan dilakukan dengan cara memberi respon dari pengaruh unsur eksternal dan internal yang akan mengarahkan pada perubahan dari bentuk yang sudah dikenal sebelumnya. Sebutankota pendidikan kepada Kota Bandung merupakan bagian dari sejarah pendirian Kota Bandung. Kehidupan pendidikan di Kota Bandung mulai menunjukkan perkembangan sejak berdirinya Hollandsch Inlandsche Kweekschool disingkat HIK48 yang didirikan tanggal 13 Mei 1868 oleh R. H. Muhammad Musa, Penghulu Kepala di Limbangan Garut dan didukung K.F Holle seorang humanis Belanda sahabat R.H. Muhammad Musa. Sejak saat itu mulai banyak didirikan sekolah-sekolah, seperti: Hoof denschool, Europeesche Lagere School dan lain-lain. Sementara itu kehidupan pendidikan tinggi mulai tumbuh sejak didirikannya Technische Hoogeschool (disingkat THS) tahun 1920 sebagai bagian dari Politik Etis Pemerintah Belanda kepada wilayah jajahannya.Maka sejak saat itulah kehidupan pendidikan tinggi di Kota Bandung terus berkembang dan meningkat.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (disingkat BPS) Kota Bandung tahun 2012tidak kurang dari 168 perguruan tinggi berada di Kota Bandung. Dari 168 perguruan tinggi tersebut terdapat 11 Perguruan Tinggi Negeri yang berada di Kota Bandung, 8 diantaranya terletak di Kawasan Bandung Utara.Hal inilah yang menjadikan salah satu keunikan Kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun teori berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan sebagai akibat terjadinya proses transformasi ruang di Kawasan Balubur Tamansari Kota Bandung, sehingga dapat dilihat penyesuaian settingsecara fisik maupun non fisik di kawasan iniyang menjadi identitas kota. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatangrounded theory.Fokus penelitian ditujukan pada fenomena diskrit di lapangansebagai upaya untuk pengungkapan makna yang melatar belakangi terbentuknya bangun teori yang dihasilkan.Penelitian ini tidak menggunakan kerangka teoritik, namun adanya konsistensi di dalam melihat suatu fenomena diskrit dari hasil grand tour. Fenomena tersebut diangkat melalui proses snowball sampling. Proses pengumpulan data, analisis, dan membangun teori dilakukan secara bersama-sama dalam satu rentang waktu penelitian dan iteratif (berulang-ulang). Konsep ruang perkotaan yang lahir dari penelitian ini adalah: (i) Eksploitasi Ruang; (ii) Adaptasi Ruang; dan (iii) Kolaborasi Ruang. Di dalam konsep-konsep ruang yang dihasilkan terkandung sistem nilai, aktivitas pelaku ruang serta setting ruang.Budaya bermukin di kampung kotamerupakan temuan pengetahuan yang mendasari kehidupan yang mempunyai nilai tersendiri. Nilai-nilai tersebut merupakan kekuatan dan potensi dasar dari masyarakat Kawasan Balubur Tamansari Kota Bandung. Penelitian ini menghasilkan bangun pengetahuan berupa teori Elastisitas Ruang, berdasarkan rajutan dari sistem nilai, aktivitas pelaku serta setting fisik di kawasan. Dalam Elastisitas Ruang ini, segala perilaku pengguna dalam menggunakan ruang terkait dengan kegiatan sosial, budaya, ekonomi, dan kreativitas pelaku dalam menanggapi kondisi yang ada di kawasan ini melalui proses eksploitasi ruang, adaptasi ruang yang dilakukan secara kolaborasi antar pelaku pengguna ruang. Temuan teori elastisitas ruang di kawasan Balubur Tamansari ini memberikan pengkayaan terhadap teori arsitekturkhususnya teori perencanaan dan perancangan kota yang selama ini sudah ada sebelumnya. Kata Kunci: Eksploitasi ruang, Adaptasi ruang, Kolaborasi ruang, Elastisitas ruang

Item Type:Thesis (PhD)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Architecture and Urban Planning
ID Code:62084
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:26 Apr 2018 10:44
Last Modified:26 Apr 2018 10:44

Repository Staff Only: item control page