PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN (PMT-P) PROGRAM JARING PENGAMAN SOSIAL BIDANG KESEHATAN (JPS-BK) TERHADAP PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA (STUDI PADA BALITA GIZI BURUK DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2000)

MUALIM, KHABIB (2001) PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN (PMT-P) PROGRAM JARING PENGAMAN SOSIAL BIDANG KESEHATAN (JPS-BK) TERHADAP PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA (STUDI PADA BALITA GIZI BURUK DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2000). Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
12Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan serta peningkatan status gizi balita (BB/U) berdasarkan ukuran baku median (WHO-NCHS), untuk mengetahui perbedaan tingkat kecukupan energi dan protein sebelum dan sesudah (Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan) PMT-P program JPS-BK. Penelitian ini termasuk Quasy Eksperimental Research dengan menggunakan desain penelitian Pre and Post Test One Group Only. populasi adalah semua balita gizi buruk penerima PMT-P program JPS-BK sedangkan jumah sampel terpilih 37 anak. Pengolahan data dengan menggunakan komputer soft ware EPI Info dan analisis data dengan SPSS 10.0. uji statistik yang digunakan adalah uji univariate untuk analisa deskripsi dan uji bivaraite dengan uji parametrik T-test Paired sample. Hasil penelitian menunjukkan: 1.status gizi balita sebelum PMT-P 100% KEP berat (55,86% dan sesudah PMT-P meningkat ke KEP sedang (63,73%) 2.tingkat kecukupan energi balita sebelum PMT-P yang berada pada tingkat baik 0%, sedang 24,3% dan tingkat kurang 75,7%, sesudah mendapat PMT-P tingkat kecukupan energi menjadi ketingkat baik 27%, tingkat sedang 59,5% dan masih berada pada tingkat kurang 13,5% 3.perbedaan status gizi sebelum dan sesudah PMT-P didapatka p=-,000 4.perbedaan tingkat kecukupan energi sebelum dan sesudah PMT-P didapatkan nilai p=0,0000 5.perbedaan tingkat kecukupan protein sebelum dan sesudah PMT-P didapatkan p=0,0000. Kesimpulan, status gizi balita sebelum PMT-P program JPS-BK rata-rata adalah berstatus gizi buruk, sesudah PMT-P program JPS-BK rata-rata berstatus gizi KEP sedang. Uji T-test for paired sample menunjukkan ada perbedaan status gizi abilta sebelum dan sesudah PMT-P program JPS-BK dengan peningkatan status gizi 7,87%, ada perbedaan tingkat kecukupan energi sebelum dan sesudah PMTP program JPS-BK dengan peningkatan 9% dan ada perbedaan tingkat kecukupan protein sebelum dan sesudah PMT-P program JPS-BK dengan peningkatan 10,4%. PMT-P program JPS-BK sangat efektif digunakan sebagai media penyuluhan oleh petugas gizi terutama di masyarakat, setelah berakhirnya program JPS-BK pemerintah daerah agar menganggarkan dana untuk PMT-P melalui APBD. Kata Kunci: GIZI BURUK, BALITA

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:6168
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:01 Feb 2010 11:00
Last Modified:01 Feb 2010 11:00

Repository Staff Only: item control page