KERAGAMAN KEDELAI (Glycine max L.) VARIETAS DETAM 3 HASIL IRADIASI SINAR GAMMA BERDASARKAN KARAKTERISTIK AGRONOMI DI TANAH SALIN

GHOSYPEA, Awang and SUTARNO, SUTARNO and Kusmiyati, Kusmiyati (2018) KERAGAMAN KEDELAI (Glycine max L.) VARIETAS DETAM 3 HASIL IRADIASI SINAR GAMMA BERDASARKAN KARAKTERISTIK AGRONOMI DI TANAH SALIN. Undergraduate thesis, Fakulty of Animal and Agricultral Sciences.

[img]
Preview
PDF
548Kb
[img]
Preview
PDF
10Kb
[img]
Preview
PDF
23Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

235Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

361Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

1591Kb
[img]
Preview
PDF
2555Kb

Abstract

AWANG GHOSYPEA. 23030113140037. Keragaman Kedelai (Glycine max L.) Varietas Detam 3 Hasil Iradiasi Sinar Gamma Berdasarkan Karakteristik Agronomi di Tanah Salin. (Pembimbing: SUTARNO dan FLORENTINA KUSMIYATI). Mutasi merupakan salah satu teknik pemuliaan tanaman yang digunakan untuk memperbaiki dan mengubah sifat genetik tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh iradiasi sinar gamma terhadap kedelai varietas detam 3 generasi M1 berdasarkan marka agronomi di tanah salin (2 dS/m), keragaman hasil mutasi. Penelitian telah dilakukan pada 7 Agustus – 23 November 2017 di green house dan Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor, faktor pertama perlakuan dosis iradiasi 160, 208, 256, 304, 352, 400, 448, 496, 544, 592, 640 Gy. Faktor kedua tanah non-salin dan tanah salin 2 dS/m, Parameter yang diamati meliputi (1) tinggi tanaman (2) jumlah daun, (3) jumlah polong, (4) berat polong, (5) jumlah biji, (6) berat biji. Data dianalisis menggunakan skoring tiap masing-masing tananman. Semua perlakuan iradiasi menghasilkan tinggi tanaman lebih rendah dibandingkan kontrol pada tanah non-salin dan salin 2 dS/m. Perlakuan iradiasi dosis 448, 496, dan 592 Gy menghasilkan jumlah daun lebih tinggi pada tanah non-salin, perlakuan 160, 208, 400, 448 dan 496 Gy ditanah salin 2 dS/m jumlah daun meningkat dibanding kontrol. Semua perlakuan iradiasi menghasilkan jumlah polong lebih rendah dibandingkan kontrol pada tanah non-salin, terjadi peningkatan jumlah polong pada tanah salin 2 dS/m dengan dosis 352 Gy. semua perlakuan iradiasi menghasilkan berat polong lebih rendah dibandingkan kontrol pada tanah non-salin, terjadi peningkatan berat polong pada tanah salin 2 dS/m dengan dosis 352 Gy. semua perlakuan iradiasi menghasilkan jumlah biji lebih rendah dibandingkan kontrol pada tanah non-salin, terjadi peningkatan jumlah biji pada tanah salin 2 dS/m dengan dosis 352 Gy. semua perlakuan iradiasi menghasilkan berat biji lebih rendah dibandingkan kontrol pada tanah non-salin, terjadi peningkatan berat biji pada tanah salin 2 dS/m dengan dosis 352 Gy. Hasil dendogram yaitu 1 perlakuan yang ekstrim merupakan hasil dari penyinaran 592 Gy ditanah non-salin, dan 1 perlakuan tergolong ekstrim merupakan hasil dari penyinaran 352 Gy ditanah salin 2 dS/m. Perlakuan dosis 352 Gy ditanah salin 2 dS/m dapat meningkatkan produksi. Hasil skoring karakter agronomi terdapat 4 tanaman dengan kriteria tahan dan 2 tanaman dengan kriteria sangat tahan. Dosis iradiasi yang berbeda-beda menghasilkan keragaman terhadap karakter agronomi pada tanah non-salin dan salin2 dS/m.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Agroecotechnology
ID Code:61520
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:06 Jun 2018 12:13
Last Modified:06 Jun 2018 12:13

Repository Staff Only: item control page