EFEKTIVITAS PENAMBAHAN HORMON AUKSIN (IBA) DAN SITOKININ (BAP) TERHADAP SAMBUNG PUCUK ALPUKAT (Persea americana Mill.

Pramudito, Pramudk and Fuskhah, Eny and Sumarsono, Sumarsono (2018) EFEKTIVITAS PENAMBAHAN HORMON AUKSIN (IBA) DAN SITOKININ (BAP) TERHADAP SAMBUNG PUCUK ALPUKAT (Persea americana Mill. Undergraduate thesis, Faculty of Animal Agricultural Sciences.

[img]
Preview
PDF
733Kb
[img]
Preview
PDF
208Kb
[img]
Preview
PDF
301Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

218Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

122Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

122Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

1283Kb
[img]
Preview
PDF
2069Kb

Abstract

PRAMUDITO. 23030113130074. 2017. Efektivitas Penambahan Hormon Auksin (IBA) dan Sitokinin (BAP) terhadap Sambung Pucuk Alpukat (Persea americana Mill. (Pembimbing: KARNO dan ENY FUSKHAH). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian hormon auksin (IBA) dan sitokinin (BAP) dan konsentrasi yang paling efektif pada sambung pucuk alpukat mentega. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juli sampai dengan 21 September 2017 di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang dan di Persemaian Permanen Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS HL) Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial 3 x 3 dengan 5 ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid) dengan 3 taraf perlakuan yaitu A0 : 0 ppm, A1: 100 ppm, dan A2 : 200 ppm. Faktor kedua adalah konsentrasi BAP (Benzil Amino Purin) dengan 3 taraf perlakuan yaitu S0 : 0 ppm, S1: 100 ppm, dan S2 : 200 ppm. Kombinasi antara dua faktor perlakuan menghasilkan 9 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan terdapat 5 kali ulangan sehingga diperoleh 45 unit percobaan. Data yang diperoleh dianalisis ragam pada taraf 5%, jika terdapat pengaruh perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Wilayah Ganda Duncan. Parameter yang diamati adalah waktu muncul tunas, jumlah tunas, panjang tunas, diameter tunas, dan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara taraf konsentrasi IBA dan taraf konsentrasi BAP terhadap pertumbuhan sambung pucuk alpukat mentega. Pemberian konsentrasi IBA sampai dengan dosis 100 ppm secara sendiri mampu mempercepat waktu muncul tunas, meningkatkan panjang tunas, jumlah daun, dan diameter tunas. Pemberian konsentrasi BAP sampai dengan dosis 100 ppm secara sendiri mampu meningkatkan jumlah daun. Simpulan dari hasil penelitian adalah pemberian taraf konsentrasi IBA 100 ppm atau BAP 100 ppm secara sendiri mampu mempercepat waktu muncul tunas, meningkatkan panjang tunas, jumlah daun, dan diameter tunas sambung pucuk alpukat varietas mentega.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Agroecotechnology
ID Code:61454
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:06 Jun 2018 11:48
Last Modified:06 Jun 2018 11:48

Repository Staff Only: item control page