M, Iqbal Rajani and Rizki, Parulian (2018) Analisis Multi Kriteria Dalam Penentuan Tarif Parkir Berdasarkan Zonasi. Undergraduate thesis, Diponegoro University.
Plain Text 137b |
Abstract
Di Kota Semarang, sebagian tempat seperti Simpang Lima memiliki kebutuhan parkir yang tinggi. Hal ini diindikasi dapat menyebabkan kemacetan karena banyaknya pengguna kendaraan pribadi. Pembatasan kendaraan pribadi diharapkan dapat mengurangi kemacetan dengan cara menetapkan tarif parkir baru berdasarkan zonasi menggunakan multi kriteria. Kriteria yang digunakan adalah yang berhubungan dengan tarif parkir, antara lain: nilai lahan, peruntukan di zona tersebut, aksesibilitas lokasi parkir, fasilitas parkir dan aspek ekonomi. Variabel yang digunakan pada kriteria nilai lahan adalah zona nilai tanah (ZNT) dalam satuan (rupiah). Variabel yang digunakan pada peruntukan adalah fungsi dominan suatu wilayah yang dilihat dari banyaknya gedung pada tiap zona dalam satuan jumlah. Variabel untuk aksesibilitas adalah kemudahan pengguna parkir memarkirkan kendaraan dalam satuan jarak lokasi (meter). Variabel yang digunakan pada kriteria fasilitas parkir adalah kenyamanan pengguna parkir dengan adanya petunjuk arah, parking line, jasa valet dengan satuan jumlah. Variabel yang digunakan pada aspek ekonomi adalah perputaran kegiatan perekonomian suatu zona dengan satuan jumlah. Penentuan lokasi penelitian dibatasi oleh BWK (Bagian Wilayah Kota). Penelitian ini diwakilkan BWK dengan fungsi wilayah perdagangan, jasa, industri dan pendidikan, yang diwakilkan oleh BWK 1,4 dan 6. AHP (Analytical Hierarchy Process) atau proses hirarki analitis digunakan sebagai alat menganalisis kuesioner kepada masyarakat dengan mengetahui skala kepentingan tiap kriteria. Pada zona perdagangan hasil analisis pembobotan dan scoring sebesar 8,49, sedangkan zona industri 3,71 dan zona pendidikan 1,86. Semakin tinggi nilainya maka tarif akhir pada zona tersebut akan lebih tinggi. Tarif Rp 5.500 diterapkan pada jam pertama dan selanjutnya Rp 2.500 pada zona A wilayah perdagangan gedung, tarif Rp 4.000 pada perdagangan non-gedung. Tarif Rp 3.500 diterapkan pada zona B wilayah industri dan pada zona C wilayah pendidikan diterapkan Rp 3.500. Diharapkan tarif dan kriteria pada penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan pemerintah daerah guna mengurangi kemacetan. Penelitian ini masih banyak kekurangan, analisis perlu dilakukan pada semua BWK dan tarif parkir akhir perlu dibandingkan dengan ATP (Abillity To Pay).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering |
ID Code: | 61082 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 28 Feb 2018 10:14 |
Last Modified: | 28 Feb 2018 10:14 |
Repository Staff Only: item control page