Wenda, Saputra and Taris , Nurin Auni (2016) "Pengembalian Fungsi Waduk Gunung Rowo Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah". Undergraduate thesis, Diponegoro University.
Plain Text 147b |
Abstract
Waduk adalah tampungan untuk menyimpan air pada waktu kelebihan agar dapat dipakai pada waktu yang diperlukan. Sedangkan bendungan adalah suatu konstruksi bangunan utama pada waduk. Jika terjadi kerusakan pada bendungan maka waduk tidak dapat berfungsi seperti pada kasus waduk Gunungrowo. Pada kasus ini kerusakan berupa kebocoran di area conduit. Evaluasi dibagi menjadi tiga tinjauan pokok yaitu : menganalisis kelayakan dan stabilitas bangunan waduk, merencanakan perbaikan bendungan, dan menganalisis pola operasi waduk. Pada analisis kelayakan waduk peninjauan dilakukan pada dimensi pelimpah dan dimensi bendungan yaitu elevasi dan lebar bendungan. Sedangkan pada analisis stabilitas dibagi menjadi dua yaitu stabilitas terhadap longsor dan filtrasi yang ditinjau pada tiga kondisi yaitu kondisi awal bendungan (end of construction), kondisi bendungan terisi air (steady state), dan kondisi rapid drawdown. Pedoman yang digunakan yaitu Kriteria Desain Bendungan, DIRJEN SDA. Perencanaan perbaikan bendungan menggunakan pedoman FEMA Conduit Through Embankment Dams dan Pedoman Inspeksi, Pedoman Grouting untuk Bendungan, dan Evaluasi Keamanan Bendungan, DIRJEN SDA. Perbaikan yang dilakukan ialah perbaikan conduit, pengendalian sedimen waduk, pengendalian rembesan pada bendungan, dan perkuatan pada dinding menara. Berdasarkan hasil analisis kelayakan dan stabilitas dapat disimpulkan bahwa bendungan masih layak difungsikan. Perbaikan kebocoran pada conduit dilakukan dengan menggunakan metode sliplining dan dental concrete. Pencegahan rembesan pada bendungan dilakukan dengan metode grouting dan dilanjutkan pemaparan geotekstil di atas titik grouting hingga lereng bendungan bagian hulu. Pengendalian sedimen dilakukan dengan membuang sejumlah volume endapan sedimen di dasar waduk. Serta guna mengantisipasi kebocoran akibat gerusan yang terjadi pada dinding menara maka dilakukan pemasangan wiremesh dan penebalan diniding menaradengan beton. Analisis pola operasi waduk dilakukan dengan menyesuaikan ketersedian air pada waduk terhadap kebutuhan air irigasi sebagai upaya memaksimalkan air yang tersedia. Pola operasi dibagi menjadi tiga musim yaitu, tahun kering, tahun normal, dan tahun basah dengan diasumsikan mengikuti distribusi normal dengan probabilitas 33%, 50%, dan 67%. Pola operasi ini direncanakan untuk sawah irigasi teknis seluas 3921 ha dengan pola rotasi teknis dua golongan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering |
ID Code: | 60959 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 22 Feb 2018 09:24 |
Last Modified: | 22 Feb 2018 09:24 |
Repository Staff Only: item control page