EVALUASI DAN PENATAAN GEOMETRIK GERBANG UTAMA KAMPUS UNDIP TEMBALANG

Abstract

Gerbang utama Kampus UNDIP Tembalang merupakan simpang tiga-lengan dengan pengaturan berupa bundaran berdiameter 6,55 m yang tidak memenuhi standar perencanaan geometrik. Hal ini berdampak pada kapasitas yang rendah yang diperlihatkan oleh kemacetan yang selalu terjadi saat jam sibuk, serta kesulitan manuver bagi kendaraan berdimensi besar. Peningkatan pergerakan yang terjadi akibat pengembangan kawasan UNDIP dan sekitarnya dapat memperburuk kondisi ini. Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan kinerja simpang pada Gerbang UNDIP. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dengan kondisi geometrik yang ada, Bundaran UNDIP memiliki nilai derajat kejenuhan mencapai 1,024 pada jam puncak. Ketersediaan lahan yang ada tidak memungkinkan dibuatnya sebuah bundaran yang ideal. Untuk memperbaiki serta menghindari bertambah buruknya kinerja simpang ini, diusulkan perubahan geometrik simpang yang signifikan dengan tiga alternatif pengaturan, yaitu simpang tidak bersinyal, simpang bersinyal dua fase dan simpang bersinyal tiga fase. Dari ketiga usulan, dua alternatif yang memberikan kinerja simpang yang cukup baik adalah pengaturan simpang tak bersinyal dengan pembatasan jumlah kendaraan yang masuk ke area kampus yang menghasilkan nilai derajat kejenuhan tahun 2020 sebesar 0,243 serta pengaturan simpang bersinyal tiga fase yang menghasilkan nilai derajat kejenuhan di tahun 2020 sebesar 0,815. Pengaturan simpang tak bersinyal dengan pembatasan jumlah kendaraan ini mensyaratkan adanya penyediaan kantong parkir bagi kendaraan yang dilarang masuk area kampus, sehingga sulit diwujudkan dalam waktu dekat. Oleh karena itu, alternatif yang terbaik adalah penerapan simpang bersinyal tiga fase.