ANALISIS KINERJA OPERASIONAL SIMPANG TAK BERSINYAL BERDASARKAN MKJI 1997 DAN PENGAMATAN LANGSUNG

Abstract

Simpang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jaringan jalan. Berdasarkan pengaturan arus lalu lintas pada simpang, simpang dibedakan menjadi simpang tak bersinyal dan simpang bersinyal. Diantara keduanya, simpang tak bersinyal lebih sering dijumpai di jalan perkotaan. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997 adalah salah satu instrumen untuk menjaga mutu pembangunan, pemeliharaan, dan pengoperasian jalan. Usia MKJI 1997 yang hampir mencapai 19 tahun melatarbelakangi perlunya dilakukan studi untuk mengetahui apakah terjadi perubahan pada nilai parameter-nya. Tujuan dari studi ini adalah untuk melakukan kajian terhadap MKJI 1997 dalam melakukan evaluasi dan analisis simpang tak bersinyal serta menganalisis perbedaan yang terjadi antara hasil analisis MKJI 1997 dan pengamatan langsung Pengumpulan data meliputi survai kondisi geometri dan survai arus lalu lintas dengan menggunakan video recorder. Survai dilakukan pada simpang Jalan Tusam Raya- Jalan Jati Raya- Jalan Kanfer Raya dan simpang Jalan dr. Wahidin- Jalan Sisingamangaraja. Data hasil survai kemudian diolah menggunakan dua metode, metode MKJI 1997 dan metode pengamatan langsung, untuk kemudian dibandingkan dengan Paired Sample T Test. Hasil analisis menunjukan hasil perhitungan tundaan dan peluang antrian metode MKJI 1997 berbeda dengan hasil yang diperoleh dari survai pengamatan langsung.Perbedaan disebabkan oleh perubahan nilai emp dan kondisi lapangan yangberbeda dengan ketentuan MKJI 1997. Dari hasil analisis dengan menggunakan trial & error diperoleh nilai emp sepeda motor di simpang Jl. Tusam Raya-Jl. Jati Raya sebesar 0,38 dan nilai emp sepeda motor di simpang Jl. Dr. Wahidin- Jl. Sisingamangaraja sebesar 0,1 dengan nilai faktor penyesuaian median jalan utama sebesar 2.