ANALISA KINERJA LALU LINTAS JALAN TENTARA PELAJAR - KEDUNGMUNDU DAN SIMPANG MRICAN KOTA SEMARANG

Abstract

Kota Semarang Jawa Tengah merupakan kota yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, sehingga diikuti dengan bertambahnya kebutuhan transportasi dan volume kendaraan, salah satunya pada Jalan Tentara Pelajar-Kedungmundu dan Simpang Mrican yang memperlihatkan kemacetan di beberapa titik. Tujuan dari tugas akhir ini adalah mengevaluasi kinerja lalu lintas Jalan Tentara Pelajar-Kedungmundu Dan Simpang Mrican sehingga dapat diketahui penyebab dan menemukan solusi pemecahan masalahnya. Data yang diamati adalah geometrik jalan dan simpang, volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, tundaan, panjang antrian kendaraan. Data yang diperoleh digunakan untuk menganalisis kinerja jalan dan simpang pada kondisi eksisting dan skenario. Metode perhitungan kinerja jalan dan simpang mengacu pada buku Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Berdasarkan hasil analisis kondisi eksisting ruas Jalan Tentara PelajarKedungmundu menunjukkan kinerja yang baik (DS = 0,23 - 0,75) serta nilai kecepatan penyesuaian yang cukup baik (VLV = 35 km/jam – 48 km/jam), namun hambatan pada Ruas Jalan Tentara Pelajar tergolong tinggi sehingga waktu tempuh mencapai 9 menit 45 detik. Kondisi eksisting Simpang Tak Bersinyal Jalan Tentara Pelajar-Jalan Tandang Raya (Simpang Tandang) pada jam puncak pagi menunjukkan kinerja yang buruk (DS = 0.86) dan tundaan tinggi. Kondisi eksisting Simpang Bersinyal Jalan Tentara Pelajar-Kedungmundu-Lamper Tengah menunjukkan kinerja yang buruk terutama pendekat utara pada jam puncak pagi (DS = 1,18 ; NS = 2.08) dan pendekat barat pada jam puncak sore (DS = 2,08 ; NS = 4,71) dengan tundaan serta panjang antrian tinggi. Pemecahan masalah hambatan pada Ruas Jalan Tentara Pelajar dengan penambahan jembatan penyeberangan, penggantian moda angkutan umum dan penambahan median berpagar dapat mengatasi masalah hambatan sehingga waktu tempuh menjadi lebih optimal yaitu 3 menit 19 detik. Pengalihan arus keluar dari Jalan Tandang Raya ke Jalan Cinde Raya Timur sehingga dapat menyelesaikan permasalahan di Simpang Tandang Raya. Optimalisasi dengan penyesuaian ulang waktu siklus yang awalnya 80 detik untuk jam puncak pagi, siang dan sore dirubah menjadi 110 detik untuk pagi, 87 detik untuk siang, dan 109 detik untuk sore serta pelarangan LTOR pada pendekat utara dan pendekat barat menghasilkan kinerja yang lebih baik dari kondisi eksisting (DS = 0,70 – 0,87 ; NS = 1,00).