FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI DAERAH NELAYAN (Studi Case-Control di Kampung Tambak Lorok, Kecamatan Tanjung Mas, Kota Semarang)

Syabandini, Isninda Priska (2017) FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI DAERAH NELAYAN (Studi Case-Control di Kampung Tambak Lorok, Kecamatan Tanjung Mas, Kota Semarang). Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
35Kb

Abstract

Stunting menjadi indikator malnutrisi kronik yang menggambarkan riwayat kurang gizi anak dalam jangka waktu yang lama. Prevalensi stunting di Indonesia termasuk kategori yang sangat tinggi (>30%). Kondisi geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri atas 70% laut yang mana sebagian besar daerah pesisir bermata pencaharian sebagai nelayan. Prevalensi stunting di Tambak Lorok termasuk kategori sedang (11,1%). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di daerah nelayan. Jenis penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan case control. Sampel yang diambil sebanyak 30 pada masing-masing kelompok kasus maupun kontrol yang dipilih dengan purposive sampling. Data subjek diperoleh melalui metode wawancara kuesioner dan recall 24 jam selama dua hari tidak berurutan. Data dianalisis untuk mengetahui besar risiko kejadian stunting di daerah nelayan menggunakan p-value,OR, dan CI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BBLR merupakan faktor risiko terhadap kejadian stunting (OR: 19,33; CI95%: 2,313-161,565; p= 0,01), riwayat infeksi merupakan faktor risiko terhadap kejadian stunting (OR: 9, CI95%: 2,239-36,171; p=0,001), dan asupan protein yang rendah merupan faktor risiko terhadap kejadian stunting (OR= 4; CI9%: 1,27-12,6; p= 0,015). Sedangkan tingkat pendidikan ibu yang rendah, pengetahuan ibu yang rendah, pendapatan keluarga yang rendah, pola asuh gizi yang tidak baik, pemberian ASI yang tidak eksklusif, dan asupan energi yang rendah bukan merupakan faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di daerah nelayan Kampung Tambak Lorok, Tanjung Mas, Semarang. Peneliti memberikan saran agar petugas kesehatan selalu memantau status gizi ibu hamil hingga anak berusia 2 tahun agar mencegah terjadinya stunting yang lebih besar Kata Kunci: Stunting, Nelayan, Baduta, Faktor Risiko

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:59865
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:24 Jan 2018 11:24
Last Modified:24 Jan 2018 11:24

Repository Staff Only: item control page