PERBEDAAN KARAKTERISTIK BALITA STUNTING DI PEDESAAN DAN PERKOTAAN TAHUN 2017 (STUDI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GABUS II DAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATI II KABUPATEN PATI)

LUSITA, APRILLIYANI PEPI (2017) PERBEDAAN KARAKTERISTIK BALITA STUNTING DI PEDESAAN DAN PERKOTAAN TAHUN 2017 (STUDI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GABUS II DAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PATI II KABUPATEN PATI). Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
42Kb

Abstract

Kegagalan pertumbuhan linier adalah bentuk kekurangan gizi secara global. Indonesia menduduki peringkat ke lima dunia untuk jumlah anak pendek. Pertumbuhan tidak maksimal diderita oleh sekitar 8 juta anak di Indonesia. Sejumlah penelitian menemukan prevalensi stunting di pedesaan lebih tinggi daripada perkotaan. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan karakteristik balita stunting di pedesaan dan perkotaan. Jenis penelitian ini adalah survei analitik (explanatory research) dengan desain cross-sectional dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 68 responden di daerah pedesaan dan perkotaan Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Normalitas data diuji menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Analisis data menggunakan analisis independent t-Test dan Mann-Whitney dengan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara karakteristik balita stunting di pedesaan dan perkotaan yang meliputi lama pendidikan ibu (p=0,001), tingkat pengetahuan gizi ibu (p=0,014), durasi sakit infeksi saluran pernapasan atas (p=0,018). Sedangkan karakteristik balita stunting yang tidak memiliki perbedaan yang signifikan antara lain usia balita (p=0,941), jenis kelamin balita (p=0,051), Z-score balita (p=0,127), status pekerjaan ibu (p=0,145), status ekonomi keluarga (p=0,487), frekuensi sakit infeksi saluran pernapasan atas (p=0,797), durasi sakit diare (p=0,799), frekuensi sakit diare (p=0,824), tingkat konsumsi energi (p=0,816) dan tingkat konsumsi protein (p=0,065). Kesimpulan : Karakteristik balita stunting di pedesaan dan perkotaan yang memiliki perbedaan signifikan antara lain lama pendidikan ibu, tingkat pengetahuan gizi ibu dan durasi infeksi saluran pernapasan atas. Saran : diharapkan kegiatan penyuluhan di Posyandu khususnya di wilayah pedesaan secara rutin dilaksanakan agar pengetahuan gizi ibu balita lebih meningkat Kata Kunci: Stunting, Balita, Pedesaan, Perkotaan

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:59855
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:24 Jan 2018 10:30
Last Modified:24 Jan 2018 10:30

Repository Staff Only: item control page