Analisis Tektonostratigrafi dan Pola Pengendapan, Sub-Cekungan Palembang Selatan, Cekungan Sumatera Selatan

Dennis, Dennis and Fahrudin, Fahrudin and Setyawan, Reddy (2017) Analisis Tektonostratigrafi dan Pola Pengendapan, Sub-Cekungan Palembang Selatan, Cekungan Sumatera Selatan. Undergraduate thesis, Faculty of Engineering.

[img]
Preview
PDF (Dennis_21100113140100_2017_JUDUL)
171Kb
[img]PDF (Dennis_21100113140100_2017_BAB I)
Restricted to Repository staff only

104Kb
[img]PDF (Dennis_21100113140100_2017_BAB II)
Restricted to Repository staff only

1632Kb
[img]PDF (Dennis_21100113140100_2017_BAB III)
Restricted to Repository staff only

633Kb
[img]PDF (Dennis_21100113140100_2017_BAB IV)
Restricted to Repository staff only

5Mb
[img]PDF (Dennis_21100113140100_2017_BAB V)
Restricted to Repository staff only

11Kb
[img]PDF (Dennis_21100113140100_2017_DAFTARPUSTAKA)
Restricted to Repository staff only

120Kb
[img]PDF (Dennis_21100113140100_2017_LAMPIRAN)
Restricted to Repository staff only

5Mb

Abstract

Cekungan Sumatra Selatan dibagi menjadi beberapa sub-cekungan, salah satunya adalah Sub-Cekungan Palembang Selatan. Analisis tektonostratigrafi pada Sub-Cekungan Palembang Selatan dilakukan untuk mengetahui sejarah pengendapan serta sejarah tektonik yang terjadi. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dan data yang digunakan antara lain data seismik, data log sumur, dan data mudlog. Analisis tektonostratigrafi pada daerah penelitian dibatasi pada Batuan Dasar, Formasi Lemat, Formasi Talang Akar, Formasi Baturaja, dan Formasi Gumai. Penentuan batas formasi didasarkan pada karakteristik batuan, log sumur serta pola seismik stratigrafi. Sub-Cekungan Palembang Selatan terbentuk akibat dari 3 fase tektonik yaitu fase kompresi awal (Jura Atas-Kapur Bawah), fase ekstensional (Kapur Atas-Tersier Bawah) dan fase kompresi (Plio-Plistosen) yang mengakibatkan reaktifasi struktur geologi. Perubahan lingkungan pengendapan yang terjadi dari Formasi Lemat hingga Formasi Gumai menunjukkan pola deepening yang menunjukkan perubahan semakin ke arah laut yang terjadi dalam satu mekanisme kenaikan permukaan air laut. Formasi Talang Akar terendapkan pada lingkungan braided fluvial hingga pro delta. Formasi Baturaja terendapkan pada pada lingkungan karbonat, dan Formasi Gumai terendapkan di lingkungan laut dalam. Proses tektonik ekstensional pada Kapur Akhir hingga Miosen Awal mempengaruhi perubahan lingkungan pengendapan dari Formasi Lemat hingga Formasi Talang Akar. Struktur pada daerah penelitian yang mengontrol pengendapan Formasi Lemat dan Formasi Talang Akar adalah sesar SPF1 (South Palembang Fault) yang merupakan sesar inversi dengan arah NNW-SSE. Formasi Lemat dan Formasi Talang Akar merupakan endapan syn-rift yang ditunjukkan dengan adanya penebalan pada bidang hanging-wall sesar SPF1, sedangkan Formasi Baturaja dan Formasi Gumai merupakan endapan post-rift yang tidak adanya penebalan pada bidang hanging-wall sesar SPF1. Kata kunci: Sub-Cekungan Palembang Selatan, tektonostratigrafi, lingkungan pengendapan, sesar inversi.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QE Geology
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering
Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering
ID Code:59846
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:24 Jan 2018 08:49
Last Modified:24 Jan 2018 08:49

Repository Staff Only: item control page