FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN TATA LETAK RUANG DI DALAM RUMAH TINGGAL DI PERUMNAS BUMI TLOGOSARI SEMARANG

Abstract

Tempat tinggal atau rumah merupakan salah satu kebutuhan fisiologis yang harus dipenuhi oleh seseorang bersama dengan kebutuhan mendasar lainnya yaitu sandang (pakaian), pangan (makanan). Pembangunan sebuah rumah sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor-faktor yang tetap dan telah ada sejak dahulu maupun faktor-faktor yang berubah-ubah sesuai dengan waktu dan manusia yang menghuninya.Desain rumah-rumah tinggal yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan akan rumah atau tempat tinggal bagi masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah cukup sederhana. Ruang yang tersedia hanya untuk memenuhi kebutuan dasar saja seperti beristirahat, memasak dan mandi atau buang air. Dalam perkembangannya terjadi perubahan tata letak ruang baik berupa perubahan fungsi ruang maupun penambahan, pengurangan dan pergeseran ruang.Perubahan tata letak ruang terjadi secara merata baik pada rumah-rumah tinggal tipe D15/60 hingga tipe M70/200. Perubahan-perubahan yang terjadi erat kaitannya dengan perubahan fungsi ruang tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui “Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi terjadinya perubahan tata letak ruang di dalam rumah tinggal di Perumnas Bumi Tlogosari Semarang?”. Dalam menjawab tujuan penelitian, maka dipergunakan penelitian kuantitatif rasionalistik dengan uji SPSS menggunakan analisa faktor yang kemudian faktor-faktor yang terbentuk dijelaskan dengan metode analisa deskriptif kualitatif. Hasil penelitian mengungkapkan terdapat 7 faktor internal dan 4 faktor eksternal. Faktor internalnya yaitu: lingkungan dan teknologi; persepsi dan respon penghuni terhadap lingkungan fisik; pembentuk persepsi dan respon penghuni; peluang dan kapabilitas penghuni dalam membangun; kebutuhan dan harapan sebagai manusia; fungsi ekonomi rumah dan kebutuhan. Sedangkan faktor eksternalnya adalah pandangan tentang rumah dimana: rumah dapat melindungi secara psikologis; rumah dapat melindungi secara fisik; rumah sebagai tempat bagi sebuah keluarga untuk berkembang dan menjalankan kegiatan dasar dengan tetap memperhatikan privasi dan rumah sebagai tempat pemenuhan kebutuhan fisik dasar dan proses sosialisasi penghuninya.