BENTUK BANGUNAN JAWA KUNA ABAD IX BERDASARKAN RELIEF KARMAWIBHANGGA PADA CANDI BOROBUDUR

Abstract

Relief merupakan salah satu cara para leluhur dalam menceritakan ajaran dan atau mencatat berbagai peristiwa yang terjadi. Melalui relief dapat dilihat secara visual berbagai bentuk peradaban saat itu danhal ini berbeda dengan prasasti maupun inskripsi yang hanya berupa deskripsi cerita. Candi Borobudursebagai candi Buddha terbesar di Indonesia memiliki lebih dari 1200 panel relief yang menyimpan berbagai bentuk cerminan dari cerita, kegiatan sosial, peristiwa, dan ajaran keagamaan kala itu. Dari berbagai penelitian yang telah diketahuirelief dengan cerita antara lain Lalitavistara dan Karmawibhangga. Dalam relief Karmawibhanggakehidupan sosial masyarakat Jawa Kuna kala itu tergambarkan secara visual.Di dalam perkembangannya, terdapat penelitian terhadap relief kisahan candi Borobudur yang cukup menarik yaitu melalui Bahasa Rupa Ruang-Waktu-Datar (RWD). Melalui Bahasa Rupa RWD relief yang hanya merupakan benda mati dapat seolah-olah menjadi media visual yang dapat bercerita dan bergerak dalam dimensi dan waktu yang berbeda. Melalui berbagai disiplin ilmu sudah dicoba diteliti berbagai perupaan yang terdapat pada relief, khususnya yang menggambarkan berbagai bentuk bangunan. Namun penelitian tersebut dibaca melalui perspektif keilmuan dan cara membaca yang lain. Permasalahan dalam penelitian ini ialah bagaimanakah bentuk bangunan masyarakat Jawa kuna pada abad IX yang tergambarkan melalui relief Karmawibhangga. Melalui Bahasa Rupa RWD perupaan bangunan di dalam relief Karmawibhangga Candi Borobudur menjadi fokus penelitian.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat bentuk-bentuk bangunan masyarakat Jawa Kuna abad IX sebelum akhirnya masa kerajaan Mataram Islam mulai menggantikan peradaban Hindu-Buddha. Bentuk-bentuk bangunan yang terdapat di relief Karmawibhangga mencakupi bangunan hunian, bangunan ritual, bangunan lumbung, dan bangunan semi outdoor. Penggambaran bangunan-bangunan itu melalui berbagai cara yakni aneka tampak, aneka skala, penggambaran utuh dari kaki-badanatap bangunan, dan penggambaran tembus pandang untuk memperlihatkan bagian ruang dalam serta kegiatan di dalamnya.