PEMETAAN DAERAH RAWAN BANJIR DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING BERBASIS GEOGRAFIS

SETYANI, RIZKA ELLA (2015) PEMETAAN DAERAH RAWAN BANJIR DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING BERBASIS GEOGRAFIS. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

506Kb

Abstract

Indonesia terletak di garis katulistiwa sehingga menjadikan Indonesia memiliki iklim tropis yang memungkinkan curah hujan yang tinggi. Perubahan iklim dan cuaca yang tidak menentu dapat menyebabkan bencana banjir. Di Indonesia, khususnya Jawa sebab terjadinya banjir masih didominasi oleh adanya curah hujan yang tinggi, sehinggaberakibat air sungai meluap dan menggenangi daerah disekitarnya. Kota Semarangmerupakan salah satu contoh kota di Jawa yang tergolong daerah yang sering terkena banjir. Penelitian ini mengembangkan Pemetaan Daerah Rawan Banjir di Kota Semarang dengan kriteria-kriteria yang dianalisis sebagai penyebab banjir lokal. Banjir lokal merupakan banjir yang lebih bersifat setempat sesuai dengan kawasan yang tertumpah air hujan. Sistem Informasi Geogafis (SIG) akhir-akhir ini mempunyai peran penting dalam mitigasi bencana alam. SIG dapat membantu menyajikan informasi mengenai daerah rawan banjir dalam bentuk peta. Penentuan daerah rawan banjir merupakan salah satu dari jenis Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Kriteria yang digunakan sebagai penentuan penyebab banjir lokal adalah curah hujan, topografi, drainase, dan penggunaan lahan.Banyaknya aspek yang harus dianalisis tersebut maka digunakan salah satu metode yang digunakan dalam SPK yaitu Simple Additive Weighting (SAW) dalam penentuan daerah rawan banjir. Keluaran dari sistem ini yaitu memetakan daerah rawan banjir untuk setiapkelurahan di Kota Semarang dengan empat kelas kerawanan yaitu daerah tidak rawan banjir, daerah cukup rawan banjir, daerah rawan banjir, dan daerah sangat rawan banjiryang ditampilkan per bulan. Pembangunan sistem ini menggunakan metode pengembangan waterfall serta menggunakan bahasa pemrograman PHP, DBMS MySQL, ArcView, dan metode Simple Additive Weighting. Kelebihan pada sistem Pemetaan Daerah Rawan Banjirini adalah pengguna dapat lebih mudah mengakses informasi mengenai daerah rawan banjir yang ditampilkan dalam bentuk peta, grafik, dan tabel. Sistem ini diharapkan mampu memberikan informasi yang bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat karena dapat diakses secara luas. Selain itu juga sistem yang dibuat diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi pemerintah dalam mengambil tindakan penanganan banjir.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QA Mathematics > QA75 Electronic computers. Computer science
Q Science > QA Mathematics > QA76 Computer software
Divisions:Faculty of Science and Mathematics > Department of Computer Science
ID Code:59516
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:17 Jan 2018 13:50
Last Modified:17 Jan 2018 13:50

Repository Staff Only: item control page