PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

Abstract

Investasi yang paling penting bagi perusahaan adalah sumber daya manusia, dimana sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan perusahaan agar tetap bertahan dan berkembang dengan baik. Sumber daya manusia perlu dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan agar perusahaan dapat memberikan kontribusi yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Tipe penelitian yang digunakan adalah Penelitian Eksplanatori. Teknik pengumpulan data dengan mengambil sampel dari karyawan, instrumen pengumpulan data berupa wawancara dan kuesioner, dengan sampel sebanyak 99 responden. Dari analisis regresi dapat diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 2,444 + 0,127 X1 + 0,118 X2. Persamaaan regresi tersebut mengandung arti bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel pendidikan dan variabel pelatihan terhadap variabel produktivitas adalah positif. Artinya semakin tinggi tingkat masing – masing variabel bebas yaitu pendidikan dan pelatihan maka akan semakin tinggi produktivitas karyawannya. Sehingga dari kedua variabel tersebut yang mempunyai pengaruh lebih kuat terhadap produktivitas adalah pendidikan dan yang lemah adalah pelatihan. Dari hasil regresi diketahui tingkat signifikansi variabel pendidikan terhadap variabel produktivitas sebesar 0,000 < 0,05 dan tingkat signifikansi variabel pelatihan terhadap variabel produktivitas sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa semua hipotesis diterima atau terbukti. Dari hasil perhitungan dengan SPSS dapat diketahui nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,643 atau 64,3%. Artinya 64,3% perubahan yang terjadi pada variabel produktivitas karyawan dipengaruhi oleh variabel pendidikan dan variabel pelatihan, dan 35,7% merupakan pengaruh dari faktor perubahan lain yang terjadi diluar variabel pendidikan dan pelatihan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, frekuensi program pendidikan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, sehingga dengan mengetahui kebutuhan dari perusahaan, maka perusahaan dapat membuat kebijakan yang sesuai dan selaras dengan kemampuan karyawan. Peningkatkan kualitas program pelatihan sangat dibutuhkan, karena itu tidak kalah penting, apabila perusahaan meningkatkan pemberian frekuensi pelatihan, serta melengkapi sarana dan prasarana pendukung. Perusahaan hendaknya meningkatkan produktivitas yang sudah ada, yaitu dengan memberikan program pendidikan dan pelatihan.